Hujan Lebat Picu Risiko Banjir di Jepang Barat, Puluhan Ribu Warga Diminta untuk Mengungsi

Puluhan ribu orang di Jepang Barat didesak untuk mengungsi karena hujan deras yang belum pernah terjadi sebelumnya, berisiko banjir dan tanah longsor.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 13 Agu 2021, 14:05 WIB
Seorang pria menggunakan payung berjalan saat hujan turun di Tokyo, Jepang (8/8). Sejumlah maskapai membatalkan penerbangan akibat cuaca yang kurang mendukung. (AFP Photo/Behrouz)

Liputan6.com, Tokyo - Puluhan ribu orang didesak untuk mengungsi pada Jumat (13/8) ketika tingkat deras hujan yang "belum pernah terjadi sebelumnya" melanda Jepang barat -- meningkatkan risiko banjir dan tanah longsor.

Dikutip dari AFP, Jumat (13/8/2021) badan cuaca Jepang mengatakan bahwa hujan diperkirakan akan berlanjut selama beberapa hari di sebagian besar wilayah negara itu, dari wilayah Tohoku utara hingga Kyushu di selatan.

"Ada kemungkinan bahwa bencana besar akan terjadi dalam beberapa hari mendatang," kata seorang pejabat Badan Meteorologi Jepang (JMA) dalam konferensi pers darurat yang disiarkan langsung oleh penyiar publik NHK.

Di kota Unzen di prefektur Nagasaki selatan, dua rumah dilanda tanah longsor dengan seorang perempuan berusia 50-an dikhawatirkan tewas, kata seorang pejabat setempat kepada AFP.

Hujan terberat terjadi di prefektur Hiroshima, di mana perintah evakuasi non-wajib dikeluarkan untuk setidaknya 69.500 orang dan peringatan tertinggi bahaya banjir.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Peringatan Hujan Lebat di Hiroshima

Dua wanita memakai masker wajah untuk mengekang penyebaran virus corona berjalan di area perbelanjaan Asakusa saat hujan turun di Tokyo (28/5/2021). Infeksi virus corona di Jepang masih belum melambat saat bersiap untuk menjadi tuan rumah Olimpiade hanya dalam waktu 50 hari. (AP Photo/Hiro Komae)

"Di kota Hiroshima, kami telah mengeluarkan peringatan hujan lebat khusus. Ini adalah tingkat hujan lebat yang belum pernah kami alami sebelumnya", kata JMA dalam sebuah pernyataan.

Pejabat JMA juga menyebut hujan di beberapa daerah "belum pernah terjadi sebelumnya".

Kementerian Pertanahan Jepang memperingatkan bahwa tingkat air yang sangat tinggi di tiga sungai - dua mengalir melalui wilayah Hiroshima, dan satu di Kumamoto selatan.

Para ilmuwan mengatakan perubahan iklim meningkatkan risiko hujan lebat di Jepang dan di tempat lain, karena atmosfer yang lebih hangat menampung lebih banyak air.

Hujan lebat bulan lalu menyebabkan tanah longsor di Kota Atami yang menewaskan sedikitnya 21 orang.

Dan pada 2018, lebih dari 200 orang tewas saat banjir melanda Jepang bagian barat selama musim hujan tahunan di sana.

Pada Jumat (13/8), JMA mengatakan bahwa dalam 24 jam - dari pukul 6 pagi pada hari Jumat, hujan 300 milimeter diperkirakan akan turun di bagian utara Kyushu, dengan perkiraan 200 hingga 250 milimeter di banyak wilayah lain di Jepang.


Infografis 4 Tips Jaga Kesehatan Mental Saat Pandemi COVID-19

Infografis 4 Tips Jaga Kesehatan Mental Saat Pandemi COVID-19. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya