Liputan6.com, Jakarta - Pemberian vaksin Moderna untuk masyarakat umum dikoordinasikan dengan dinas kesehatan (dinkes) masing-masing daerah. Hal ini menindaklanjuti surat Kementerian Kesehatan perihal 'Alokasi Distribusi Vaksin COVID-19 Moderna – COVAX Facility M2 Agustus 2021'.
Dalam surat yang diteken Plt Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Maxi Rein Rondonowu, tercantum bahwa vaksin Moderna maupun vaksin lainnya dan logistik distribusikan ke Dinas Kesehatan Provinsi masing-masing untuk selanjutnya dapat berkoordinasi dalam rangka pendistribusian vaksin COVID-19 sesuai ketentuan yang berlaku.
Baca Juga
Advertisement
"(Pemberian vaksin Moderna) akan dikoordinasikan melalui dinkes kabupaten/kota pelaksanaannya," ujar Juru Bicara Kemenkes Siti Nadia Tarmizi saat dialog Pentingnya Dukungan Keluarga dan Orang Terdekat dalam Mempercepat Program Vaksinasi COVID-19 untuk Lansia pada Jumat, 13 Agustus 2021.
Alokasi dan distribusi vaksin Moderna untuk dimanfaatkan untuk program vaksinasi COVID-19 sebagaimana surat yang diterima Health Liputan6.com, sudah mencakup 34 provinsi. Total vaksin Moderna yang sudah terdistribusi berjumlah 5.102.300 dosis.
Vaksin Moderna diberikan sebanyak 2 (dua) dosis dengan interval 4 minggu, sehingga vaksin yang dialokasikan pada minggu ke 2 Agustus 2021 untuk memenuhi kebutuhan 2 (dua) dosis sekaligus.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua
Tidak Ada Vaksinasi Booster untuk Non-Nakes
Penggunaan vaksin Moderna untuk masyarakat umum ini berbeda dengan tenaga kesehatan (nakes). Untuk nakes ditujukan sebagai vaksinasi booster, sedangkan masyarakat umum bagi mereka yang belum sama sekali divaksin, baik dosis pertama maupun kedua.
"Saya tegaskan tidak ada booster untuk non-nakes, karena esensi dari pengendalian pandemi dan menurunkan laju penularan dengan semakin banyak orang yang divaksin dan semakin cepat vaksinasi di lakukan pada seluruh sasaran vaksinasi," terang Siti Nadia Tarmizi.
"Dengan jumlah vaksin yang terbatas, maka menjadi prioritas. Masih banyak orang di sekitar kita yang belum divaksin, resiko kita tetap tinggi untuk tertular dan sakit."
Dalam hal percepatan vaksinasi, masyarakat yang belum divaksin bisa menggunakan vaksin apapun, termasuk vaksin Moderna.
Advertisement