Liputan6.com, Jakarta - Otoritas Inggris kemungkinan akan meminta Facebook menjual situs sekaligus platform GIF, Giphy yang sudah diakusisi beberapa waktu lalu. Hal ini terjadi setelah regulator persaingan usaha Inggris menyebut, hasil penyelidikannya menemukan kesepakatan kedua perusahaan teknologi ini akan merugikan pasar iklan bergambar.
Sekadar informasi, perusahaan media sosial terbesar di dunia, Facebook, membeli Giphy pada Mei 2020. Giphy merupakan sebuah situs web yang memungkinkan pengguna membuat dan berbagi gambar animasi atau GIF.
Baca Juga
Advertisement
Saat itu, Facebook akuisisi Giphy dengan harapan untuk mengintegrasikannya dengan aplikasi berbagi foto Instagram. Kesepakatan akusisi Facebook atas Giphy bernilai USD 400 juta oleh Axios.
Mengutip Reuters, Jumat (13/8/2021), Otoritas Persaingan dan Pasar Inggris (CMA) memulai penyelidikan atas kesepakatan tersebut sejak Januari lalu. Pada April 2021, CMA merujuk kesepakatan tersebut untuk diselidiki lebih mendalam.
"Pengambilalihan Giphy bisa membuat Facebook menarik GIF dari platform yang bersaing atau membutuhkan lebih banyak data pengguna untuk mengaksesnya. Ini juga menghilangkan penantang potensial ke Facebook," kata ketua investigasi independen CMA Stuart McIntosh.
Saat ini, penyedia GIF lain yang juga berskala besar adalah Tenor, milik Google.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Facebook Tak Setuju dengan Temuan Otoritas
CMA menemukan bahwa, sebelum berkesepakatan Facebook, Giphy tengah mempertimbangkan untuk memperluas layanan iklan berbayarnya, yang ditawarkan di AS dan negara-negara lain termasuk Inggris.
Namun, seiring dengan kesepakatan akuisisi, Facebook menghentikan kemitraan iklan Giphy setelah kesepakatan terjadi.
Sementara itu, juru bicara Facebook dalam pernyataan kepada Reuters menyebut pihaknya tidak setuju dengan temuan CMA.
"Kami tidak setuju dengan temuan awal CMA yang tidak didukung oleh bukti. Seperti yang kami tunjukkan, merger ini adalah demi kepentingan terbaik bagi orang dan bisnis di Inggris dan di seluruh dunia," kata juru bicara Facebook.
Advertisement
Bukan Pertama Kalinya Otoritas Cermati Akuisisi
Perwakilan Facebook juga menambahkan, perusahaan akan terus bekerja sama dengan CMA. Pihak Giphy menolak berkomentar atas hal ini.
Sekadar informasi, ini bukan pertama kalinya CMA khawatir atas kesepakatan bernilai besar antar dua perusahaan. Sebelumnya, kesepakatan antara eBay dan Adevinta senilai USD 9,2 miliar juga membuat CMA meminta pemilik baru jaringan supermarket Asda untuk memperbaiki masalah persaingan terkait bahan bakar.
CMA mengatakan, mereka terlibat dengan lembaga lain untuk meninjau kesepakatan, guna membantu penyelidikan CMA. Kini mereka juga mengundang komentar dari pihak-pihak yang dianggap berkepentingan.
(Tin/Ysl)