Gara-Gara Digigit Wali Kota, Medali Emas Atlet Olimpiade Tokyo 2020 Ini Diganti Baru

Peraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020 ini akan diberikan medali baru setelah wali kota menggigit medali emas miliknya.

oleh Liputan6.com diperbarui 13 Agu 2021, 20:10 WIB
Para penari tampil di depan logo Olimpiade saat upacara pembukaan Olimpiade Tokyo 2020 di Olympic Stadium, Tokyo, Jepang, Jumat (23/7/2021). (Foto: AP/Pool/Dylan Martinez)

Liputan6.com, Tokyo - Takashi Kawamura, wali kota Nagoya, Jepang, memicu kemarahan dunia maya ketika dia menurunkan maskernya dan mengigit medali atlet softball dari ajang Olimpiade Tokyo 2020 Miu Goto di sebuah acara.

Dilansir dari BBC, Jumat (13/08/2021), aksinya itu dituduh mengabaikan pembatasan COVID-19 dan kurang menghormati.

Oleh karena itu, pejabat Olimpiade mengatakan mereka akan mengganti medali Goto dengan medali yang baru, setelah wali kota meminta maaf dan akan membayar penggantinya.

Wali kota Nagoya menghadapi kritikan keras setelah mengigit medali atlet Jepang pada upacara pekan lalu, untuk merayakan kemenangan Jepang atas Amerika Serikat di final softball putri.

Pasalnya menggigit medali adalah kebiasaan umum di Olimpiade, tetapi biasanya disediakan untuk pemenang.

Pengguna media sosial mengatakan tindakan itu tidak higienis dan tidak sopan terhadap atlet.

"Selain menunjukkan kurangnya rasa hormat terhadap atlet, dia menggigitnya meskipun (atlet) memakai medali sendiri atau rekan satu tim mereka selama upacara medali sebagai bagian dari tindakan pencegahan infeksi. Maaf, saya tidak bisa memahaminya," ujar pemain anggar peraih medali perak Jepang Yuki Ota dalam akun Twitternya.

Tagar germ medal atau medali kuman lantas menjadi tren di media sosial Jepang.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


IOC Menanggung Biaya Medali yang Baru

Medali Olimpiade Tokyo 2020 resmi diumumkan kepada publik saat seremoni untuk merayakan momen satu tahun jelang Olimpiade di Tokyo, Rabu (24/7/2019). Medali yang didesain Junichi Kawanishi itu berdiameter 85 mm dan dihiasi gambar dewi Yunani, Nike serta logo Olimpiade. (Behrouz MEHRI/AFP)

Toyota, sebagai pemilik tim yang bermain untuk Goto, mengutuk tindakan itu dan menyebutkan bahwa itu tidak pantas dan sangat disesalkan.

Wali kota berusia 72 tahun itu meminta maaf atas tindakannya, yang dilaporkan memicu lebih dari 7.000 keluhan kepada otoritas kota.

"Saya lupa posisi saya sebagai walikota Nagoya dan bertindak dengan cara yang sangat tidak pantas," katanya. Dia juga mengatakan ingin membayar medali pengganti.

Penggantian medali telah disepakati antara Komite Olimpiade Internasional dan Goto pada hari Kamis. Namun, dalam hal ini IOC yang akan menanggung biayanya.

Penyelenggara Olimpiade Tokyo 2020 tampaknya menjelaskan insiden pada akhir Juli ketika mereka men-tweet: "Kami hanya ingin secara resmi mengonfirmasi bahwa medali #Tokyo2020 tidak dapat dimakan!"

 

Reporter: Cindy Damara

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya