Nasib Pilu Am, Sinden Kondang yang Berakhir di Pasungan

Am dulunya dikenal sebagai sinden yang cukup punya nama. Dia terkenal dengan suaranya yang merdu dan khas

oleh Muhamad Ridlo diperbarui 15 Agu 2021, 20:06 WIB
Evakuasi sinden yang menderita gangguan jiwa dan dipasung keluarga. (Foto: Liputan6.com/Humas Pemkab Banjarnegara)

Liputan6.com, Banjarnegara - Seperti ujaran, hidup bak roda berputar, kadang di atas, kadang di bawah. Pendulum nasib akan selalu menjadi rahasia.

Wajah Ny Am (45 th) masih datar. Tatap mata mantan sinden kondang ini kosong, ketika Bupati Banjarnegara, Budhi Sarwono, menyambanginya di rumah sederhana milik orang tuanya, Desa Simbang RT 04 RW 02 Kecamatan Mandiraja pada Jumat (13/8/2021).

 

Dengan lembut, Bupati Budhi mengulurkan minuman. Dia mengajak perempuan itu untuk beristighfar dan sholawat, namun tetap saja ditampik oleh mantan sinden yang cukup populer pada masanya ini.

Bibirnya terus saja meracau, menyebut nama beberapa dalang kondang dan sinden-sinden yang merupakan teman-temannya pada beberapa tahun Am.

Am dulunya dikenal sebagai sinden yang cukup punya nama. Dia terkenal dengan suaranya yang merdu dan khas. Kala itu, ia kerap mengisi pentas-pentas wayang dengan dalang-dalang kondang di Banjarnegara.

Namun, sang sinden lantas terbelit masalah pelik yang menyebabkan jiwanya tergoncang, dan bahkan mengalami gangguan jiwa (ODGJ).

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Dijemput Bupati Banjarnegara

Evakuasi sinden yang menderita gangguan jiwa dan dipasung keluarga. (Foto: Liputan6.com/Humas Pemkab Banjarnegara)

Kepada pihak keluarga, Budhi mengatakan, maksud kedatangannya adalah untuk membantu Ny Am yang sempat dipasung keluarga selama dua bulan di rumah orang tuanya.

“Mohon izin, putri Njenengan saya bawa untuk saya obati. Semoga pulang nanti sudah sehat. Kami mendapat laporan dari masyarakat, maka hari ini saya menjemput Si Mba, semoga Pemkab Banjarnegara nanti bisa melayani dengan baik,” katanya sembari memberikan bantuan sembako yang diterima langsung oleh Sajuri (83 th), ayahanda Am.

Budhi Sarwono yang didampingi Plt Kepala Dinsos dan Forkompimca Kecamatan Mandiraja mengaku sudah berkoordinasi untuk membawa Ny Am ke Banyumas. Setelah pulih rencananya akan dirawat di panti sosial Pamardi Raharjo Pucang.

“Hari ini Jumat tanggal 13 Agustus, saya bersama teman-teman dari Dinsos, Forkompinca, Pak Camat, Pak Danramil, Pak Kapolsek hadir. Kami pemerintah hadir untuk rakyat. Kita manunggal untuk rakyat. Kami bawa Am semoga pulang sudah kembali menjadi warga negara yang baik,” ucap dia.

 


Alasan Pemasungan

Saat mau berangkat, Am bergeming. Setelah dibujuk bahwa tujuannya adalah ke pentas wayang dan teman-temannya sudah menunggu, barulah Am mau.

“Nyanyine bagus, harus minum susu. Nanti nyinden dengan saya. Ayo diminum dulu, Nanti saya panggilkan teman-temanmu, sudah menunggu di sana. Kau sudah ditunggu, ayo berangkat,” rayu bupati.

Sajuri, ayah Ny Am, menyambut dengan suka cita kehadiran bupatinya. Ia mengucapkan terima kasih kepada pihak Pemkab khususnya Dinas Sosial, Kecamatan, Polsek, Danramil Mandiraja, TKSK dan desa setempat.

Dia menyebut, memasung anaknya bukan karena tak mengasihinya, justru karena kasih sayangnya yang begitu besar, sembari menunggu bantuan dari pemerintah.

“Alhamdulillah, minta tolong anak kami semoga bisa pulih seperti sedia kala. Terima kasih bapak bupati dan semua jajarannya,” ungkap bapak sembilan anak ini.

Am sendiri memiliki tiga orang anak yang kini sudah beranak dewasa. Ia diceraikan suaminya yang tak setuju istrinya menggeluti panggung hiburan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya