Wali Kota Depok: Kita Sudah Berada di Zona Oranye

Mohammad Idris mengatakan, selama menjalani PPKM Darurat dan Level 4 kurang lebih selama enam minggu, telah terjadi penurunan angka Covid-19.

oleh Dicky Agung Prihanto diperbarui 14 Agu 2021, 08:11 WIB
Pengendara motor bermasker memasuki kawasan Kota Depok, Jawa Barat, Minggu (12/4/2020). Menteri Kesehatan menyetujui menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di wilayah Kota Depok yang akan dimulai, Rabu (15/4) dalam pencegahan meluasnya COVID-19. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta Wali Kota Depok, Mohammad Idris mengatakan, selama menjalani PPKM Darurat dan Level 4 kurang lebih selama enam minggu, telah terjadi penurunan angka Covid-19.

Adapun dari yang zona merah Covid-19, kini sudah berada di zona oranye atau dengan risiko sedang Covid-19. Hal ini berdasarkan rilis dari Bersatu Lawan Covid-19 (BLC) Satgas Pusat pada 11 Agustus 2021.

"Kita sudah berada pada zona orange dengan skor 1,81," kata Idris, Sabtu (14/8/2021).

Dia menjelaskan, penurunan zonasi ini tidak terlepas upaya bersama Satgas Penanganan Covid-19 kota Depok. Hal itu dapat dilihat dari rekapitulasi data selama PPKM Darurat hingga PPKM Level 4.

"Refleksi penambahan kasus selama PPKM Darurat dan PPKM Level 4 terjadi penambahan cukup signifikan, yaitu penambahan 36.401 kasus konfirmasi atau 36.62 persen dari seluruh kasus akumulasi," kata Idris.

 


Ada Tren Perbaikan

Idris menjelaskan, kasus kematian terjadi peningkatan 0,14 persen dari 1,79 persen menjadi 1,93 persen. Terjadi tren perbaikan pada kasus sembuh sebanyak 40.332 kasus atau 43.58 persen dari seluruh kasus sembuh. Demikian pula kasus aktif telah terjadi penurunan persentase.

"Kasus aktif yang semula 15.35 persen menjadi 4.97 persen dan peningkatan angka kesembuhan yaitu semula 82.86 persen menjadi 93.09 persen," kata dia.

Idris mengungkapkan, pada 3 Juli kasus aktif di Kota Depok mencapai 9.671 kasus, tapi pada 13 Agustus menjadi 4.942 kasus. Untuk kasus kesembuhan pada 3 Juli sebanyak 52.209 kasus, tapi pada 13 Agustus menjadi 92.541 kasus.

"Kasus meninggal dunia pada 3 Juli mencapai 1.128 kasus dan pada 13 Agustus menjadi 1.9.14 kasus," kata dia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya