Menlu Retno: Indonesia Terus Kejar Target Vaksinasi COVID-19 WHO

Menlu Retno berkata Indonesia sudah memvaksin COVID-19 sebanyak 28 persen warga. Target WHO per September 2021 adalah 40 persen di akhir 2021.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 14 Agu 2021, 12:15 WIB
Warga melintas di dekat papan reklame sosialisasi vaksin Covid- di tiang pancang proyek monorel, Senayan, Jakarta, Selasa (17/11/2020). Papan reklame bertuliskan "Tak Kenal Maka Tak Kebal" mengimbau agar masyarakat tidak perlu takut terhadap suntikan Vaksin Covid-19. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi membahas status vaksinasi Indonesia yang terus mengejar target WHO. Indonesia sedang mengejar target WHO per negara. 

"WHO menargetkan setidaknya 10 persen populasi setiap negara telah divaksinasi per September 2021, 40 persen per akhir 2021, dan 70 persen per pertengahan 2022," jelas Menlu Retno dalam acara Congress of Indonesian Diaspora, Sabtu (14/8/2021). 

Untuk target September, Indonesia termasuk negara yang sudah mencapai target. Menlu Retno berkata sudah ada 80 juta dosis vaksin yang disalurkan di Indonesia. 

"Yang kalau kita hitung per satu dosisnya, berarti setara 28,6 persen total populasi Indonesia," ucap Menlu Retno.

Lebih lanjut, Menlu Retno berkata Indonesia sejauh ini telah mengamankan 185 juta dosis vaksin jadi dan curah. Menlu berkata akan terus berupaya agar keseteraan akses vaksin tercapai, bukan hanya untuk Indonesia, tapi untuk berbagai negara, termasuk di Afrika.

Saat ini, negara-negara berpenghasilan rendah masih kesulitan mendapat vaksin COVID-19. Di Afrika, vaksinasi baru 5,46 persen.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


USAID: AS Kirim 8 Juta Dosis Vaksin COVID-19

Vaksinator menunjukkan botol vaksin Moderna saat vaksinasi dosis ketiga atau booster kepada tenaga kesehatan di Puskesmas Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara, Senin (9/8/2021). Vaksinasi booster tersebut dimaksudkan untuk memberikan proteksi tambahan kepada tenaga kesehatan. (merdeka.com/Iqbal S. Nug

Sementara itu, administrator USAID Samantha Power bertemu dengan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Dr. (H.C) H. Suharso Monoarfa pada 10 Agustus 2021. 

Dalam kesempatan tersebut, Power menyadari adanya korban jiwa yang cukup besar selama masa sulit bagi Indonesia akibat pandemi COVID-19. Ia menggarisbawahi komitmen kemitraan USAID dengan Indonesia, dan sebagai catatan, Amerika Serikat telah menyediakan lebih dari 65 juta dolar AS untuk mendukung respons Indonesia terhadap COVID-19 sejak awal pandemi. 

"Bekerja sama dengan pemerintah dan para mitra di Indonesia, dukungan USAID untuk COVID-19 telah menjangkau 165 juta orang di Indonesia sejak Januari 2020 -- mencakup 60 persen penduduk Indonesia, termasuk sekitar 43.000 tenaga kesehatan di garis depan dan dukungan untuk lebih dari 1.300 rumah sakit dan klinik," ujar Juru Bicara Rebecca Chalif dalam pernyataan tertulisnya yang dikutip Jumat (13/8/2021).

"Amerika Serikat telah mengirimkan 8 juta dosis vaksin untuk membantu menyelamatkan jiwa di Indonesia," imbuh Rebecca Chalif.


Infografis COVID-19:

Infografis 7 Tips Aman Belanja di Pasar Saat Pandemi Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya