Kacau, Bartomeu Ogah Disalahkan Soal Hengkangnya Lionel Messi dari Barcelona

Presiden lama Josep Maria Bartomeu masih berkilah dengan dosa-dosanya di Barcelona, termasuk soal Lionel Messi.

oleh Defri Saefullah diperbarui 14 Agu 2021, 19:00 WIB
Josep Maria Bartomeu banyak melakukan kerusakan di Barcelona tapi ogah mengakuinya (AFP/Josep Lago)

Liputan6.com, Barcelona- Hancurnya keuangan Barcelona disebabkan oleh banyak hal. Namun andil presiden lama, Josep Maria Bartomeu disebut paling besar dengan bangkrutnya keuangan Barca.

Meski begitu, seperti dilansir Marca, Bartomeu ogah disalahkan. Dalam sebuah surat terbuka, dia malah balik salahkan Joan Laporta.

Lionel Messi seperti diketahui tak bisa melanjutkan karier di Barcelona karena masalah batasan gaji. Dia tak bisa didaftarkan ke La Liga karena salary cap Barca melebihi batas.

Banyak yang menyalahkan Bartomeu soal ini karena dia sudah berkuasa 8 tahun. Namun Bartomeu menyalahkan Joan Laporta karena tak ambil aksi.

"Keputusan-keputusan yang diambil dewan baru Barcelona di beberapa bulan terakhir menunjukkan tak ada aksi mereka," ujar Bartomeu seperti dikutip Marca.

 


Terlalu Berani

PSG perkenalkan Lionel Messi ke publik (AFP)

 

Bartomeu dinilai terlalu berani mengambil klaim ini. Media di Spanyol menyebut kalau peninggalan kepemimpinannya sudah meninggalkan banyak kerusakan di Barcelona.

Lagi, Bartomeu berkilah soal itu. Dia mencontohkan sempat akan mengusahakan sesuatu untuk Barcelona tapi tak dilanjutkan Laporta.

"Sejak April 2020, kami mencoba bangun Barcelona Corporate project, yang berisi kemungkinan masuknya empat partner strategis," kata Bartomeu dalam surat terbukanya.

 


Bisa Dicegah

Pertikaian dengan Lionel Messi. Messi berniat hengkang dari Barcelona usai musim 2019/2020 akibat hancur leburnya Barcelona di level domestik maupun Eropa. Bartomeu menahannya dan menantang lewat jalur hukum. Messi pun bertahan karena rasa cintanya pada klub. (AFP/Lluis Gene)

 

Bartomeu mengatakan kalau saja Laporta meneruskan proyek Barcelona Corporate, dia yakin Barcelona bisa mendapatkan suntikan dana sebesar 220 juta euro. Ini bisa mengurangi hilangnya pemasukan karena Covid-19 sebesar 375 juta euro.

"Kalau 220 juta euro itu ditambah dengan pengurangan gaji 20 persen dari kontrak pemain, kita bisa penuhi aturan La Liga," ujar Bartomeu.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya