Sandiaga Uno Minta Diaspora Gencar Promosikan Wisata Indonesia

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menekankan pentingnya peranan diaspora Indonesia untuk mempromosikan pariwisata dan budaya Indonesia.

oleh Liputan6.com diperbarui 14 Agu 2021, 16:21 WIB
Sandiaga Uno memuji sinetron Badai Pasti Berlalu

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Sandiaga Uno menegaskan pentingnya peranan diaspora Indonesia untuk mempromosikan pariwisata dan budaya Indonesia.

"Usaha mikro kecil dan menengah, pengusaha, pekerja, dan pelajar diharapkan dapat mempromosikan cerita-cerita baik tentang Indonesia melalui media sosialnya," ujar Sandiaga Uno dalam webinar di Jakarta, Jumat (13/8).

Menurut Sandiaga, Pelajar dan mahasiswa juga merupakan aset penting dalam pembangunan, sekaligus sebagai duta-duta masa depan bangsa. Peran ini pun disadari oleh Perhimpunan Pelajar Indonesia di Inggris (PPI UK).

Bersama dengan KBRI London, PPI UK gelar forum diskusi virtual ThinkLab Festival 2021 bertema 'Reshaping Indonesia-UK Future Collaboration from Local to Global and Beyond', dari London, pada 13-14 Agustus 2021.

"ThinkLab Festival sebagai inisiatif pertama PPI UK dalam mendukung second-track diplomacy, bertujuan untuk membangun jejaring antar pemangku kepentingan Indonesia-Inggris mulai dari kalangan pemerintah, bisnis, akademisi, komunitas hingga media," kata Duta Besar RI untuk Inggris, Irlandia dan IMO, Desra Percaya.

Wakil Menteri Luar Negeri RI, Mahendra Siregar menekankan bahwa selama lebih dari 7 dekade usia hubungan diplomatik Indonesia dan Inggris, kedua negara terus mempererat kerja sama untuk menghasilkan manfaat yang dapat dirasakan masyarakat luas, termasuk di bidang kesehatan, ekonomi, dan lingkungan.

"Kemitraan Indonesia dan Inggris menekankan pentingnya kolaborasi di bidang-bidang prioritas bersama, kedua negara berkomitmen untuk memastikan akses vaksin global yang adil dan terjangkau," ungkap Mahendra Siregar.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Perlu Kerja Sama Atasi Pandemi Covid-19

Petugas medis menunjukkan vaksin Coronavac yang akan disuntikan kepada tenaga kesehatan di Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Rabu (20/1/2021). Vaksinasi kepada 2.630 tenaga kesehatan menjadi prioritas karena bersinggungan langsung dengan pasien. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Menteri urusan Asia Kemlu Inggris Nigel Adams mengutarakan, tidak ada negara yang mampu mengatasi pandemi sendiri. Oleh karena itu, Inggris menyambut baik kemitraan bersama dengan Indonesia menuju pemulihan global dari Covid-19.

Sebagai komitmen kerja sama kedua negara di bidang kesehatan tersebut, Indonesia telah menerima 620.000 dosis vaksin Covid-19 dan 365 konsentrator oksigen dari Inggris di awal Agustus 2021.

Duta Besar Inggris untuk Indonesia, Owen Jenkins, mengatakan bahwa Indonesia merupakan mitra penting Inggris dalam mencapai target penurunan emisi global, dalam kaitan dengan Inggris sebagai tuan rumah konferensi iklim UNFCCC COP26 di Glasgow akhir tahun 2021.

"Kita ingin memiliki udara yang lebih bersih, masyarakat yang lebih sehat, ekonomi yang berkelanjutan, dan iklim yang lebih stabil," ungkap Owen Jenkins.

Ketua Panitia Thinklab Nadhila Renaldi sampaikan kegiatan ini menjadi event tahunan dan forum kontribusi nyata para mahasiswa bagi penguatan kerja sama bilateral Indonesia-Inggris.

ThinkLab menampilkan lebih dari 30 narasumber ternama di berbagai bidang, baik dari Indonesia maupun Inggris. Acara yang digelar PPI UK ini didukung oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia di London dan Kedutaan Besar Inggris di Jakarta. Acara vitual ini diharapkan menjembatani sekitar 750 orang pemangku kepentingan yang hadir dari kalangan pemerintah, bisnis, akademisi, komunitas, dan media dari kedua negara.

Selama dua hari, festival ini menggelar 5 diskusi publik dalam topik pendidikan, lingkungan, ekonomi, media dan demokrasi, serta kebudayaan dan pariwisata. Thinklab juga didukung oleh UKICIS (UK-Indonesia Consortium for Interdisciplinary) dan University of Nottingham.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya