Pandemi Covid-19, KSP Pastikan Negara Beri Dukungan untuk Panti Sosial

Terdapat kurang lebih 60 tuna sosial dari total kapasitas 80 orang yang ditampung di UPTD Panti Sosial Rehabilitasi Lanjut Usia Mulia Dharma, Kalbar.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 15 Agu 2021, 08:46 WIB
Kementerian Kesehatan membagikan 1.431 masker kepada balita beserta pengasuhnya dan lansia serta pendampingnya di Panti Sosial Asuhan Anak Balita Tunas Bangsa dan Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia, Cipayung, Jakarta Timur pada Minggu, 30 Agustus 2020. (Dok Kementerian Kesehatan RI)

Liputan6.com, Jakarta Kantor Staf Presiden (KSP) memastikan bahwa negara akan selalu hadir dalam memberikan dukungan dan perhatian khusus kepada panti sosial. Khususnya, dalam menghadapi situasi pandemi Covid-19 seperti saat ini.

Hal ini disampaikan secara langsung oleh tim monitoring dan evaluasi KSP yang meninjau penanganan Covid-19 dan penyaluran bantuan sosial (bansos) di Provinsi Kalimantan Barat, Sabtu, 14 Agustus 2021.

"Panti jompo dan panti sosial lainnya merepresentasikan kehadiran negara dalam memberikan perlindungan kepada warga negara usia lanjut yang terlantar dan atau miskin sebagaimana perintah UUD," kata Tenaga Ahli KSP Nuraini seperti dikutip dari siaran pers, Minggu (15/8/2021).

"Untuk itu, pemerintah harus memberikan perhatian khusus dan lebih serius dalam memastikan kesejahteraan penghuni panti sosial," sambungnya.

Saat ini, terdapat kurang lebih 60 tuna sosial dari total kapasitas 80 orang yang ditampung di UPTD Panti Sosial Rehabilitasi Lanjut Usia Mulia Dharma, Kalimantan Barat. Sasaran garapan panti sosial ini adalah lanjut usia terlantar berusia diatas 60 tahun, tidak terpenuhi kebutuhan dasar, dan keterbatasan terhadap aspek sosial serta kesehatan.

Namun, kenyataannya krisis pandemi Covid-19 berimbas pada berkurangnya dana bantuan dekonstruksi atau dana untuk rehabilitasi panti. Pihak panti pun hanya mengandalkan biaya APBD untuk pembiayaan operasional sehari-hari dan sumbangan dari donatur untuk menjadi salah satu penopang keberlangsungan panti.

"Kami meminta adanya bantuan khususnya dari pusat agar ada anggaran khusus untuk biaya rehabilitasi panti ini karena sudah cukup lama belum direhabilitasi," ujar Kepala UPT Mulia Darma Claudia Ani kepada tim KSP.

Sementara itu, pihak UPT Mulia Darma sendiri telah menerapkan protokol kesehatan dengan baik untuk menekan penyebaran Covid-19 di lingkungan panti. Mulai dari, memakai masker, mencuci tangan dengan rajin, menjaga jarak aman, menghindari kerumunan, hingga mengurangi mobilitas.

Berdasarkan laporan di lapangan, sejauh ini tidak ada lansia dan tuna sosial di panti tersebur yang terpapar. Kegiatan para lansia juga sangat dibatasi, terutama seluruh kegiatan yang melibatkan kerumunan dan kontak dengan pihak luar.

 


Prioritas Fasilitas Kesehatan

Claudia menambahkan bahwa pemerintah daerah telah memberikan prioritas kepada panti sosial dalam mengakses fasilitas kesehatan. Selain itu, para tuna sosial mendapatkan fasilitas cek kesehatan secara berkala di poli umum, poli gizi, poli jiwa dan psikologi Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) Sungai Bangkong, Kota Pontianak.

"Kami juga mendapatkan prioritas vaksin dari Dinas Kesehatan sehingga ini cukup memudahkan bagi kami," ucap Claudia.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya