Ekspor Perhiasan Emas Indonesia Tembus Rp 114 Triliun, Singapura Jual Balik ke Timur Tengah

Terkuak jika terdapat 3 negara pembeli perhiasan emas terbesar Indonesia yakni Singapura, Jepang dan Switzerland.

oleh Liputan6.com diperbarui 15 Agu 2021, 11:19 WIB
Pedagang memperlihatkan perhiasan emas di sebuah toko Kawasan Cikini, Jakarta, Kamis (3/9/2015). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta Komoditi emas dan perhiasan emas Indonesia ternyata laris manis di pasar internasional. Ini tercermin dari nilai penjualan atau ekspor komoditas ini yang mencapai USD 8 miliar (Rp 114,9 triliun) ke berbagai negara di dunia.

Terkuak jika terdapat 3 negara pembeli emas terbesar Indonesia yakni Singapura, Jepang dan Switzerland.

"Jualan emas dan perhiasan emas kita ini unik, tahun lalu kita jual USD 8 miliar dolar ke seluruh dunia," kata Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi, Sabtu malam, (14/8/2021).

Namun ternyata setelah diselidiki, pembelian emas dan perhiasan tersebut hanya sebagai negara transit. Produk-produk tersebut kembali dijual ke pasar Timur Tengah.

"Ternyata barang-barang tersebut hanya mampir. Kita jual 1/3 emas kita ke Singapura tapi ternyata punya perjanjian perdagangan dengan UEA, dan harga jual ekspor dari Singapura lebih murah 5 persen daripada langsung membeli ke Indonesia," jelas dia.

 


Lobi Timur Tengah

Petugas menata perhiasan emas di Galeri 24 Pegadaian Kota Tangerang, Banten, Kamis (11/6/2020). Harga emas PT Aneka Tambang Tbk (Antam) pada hari ini naik Rp 12.000 menjadi Rp 893 ribu per gram dibanding sebelumnya. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Mendag Lutfi mengaku akan melakukan negosiasi agar Arab Saudi membeli langsung emas dan emas perhiasan langsung dari Indonesia, tak lagi melalui Singapura. Sebab barang yang dijualnya pun masih sama, buatan dari Indonesia.

"Jadi yang kita kerjakan ini negosiasi perjanjian Perdagangan CEPA dengan UEA supaya kita bisa tembus pasarnya langsung," kata dia.

Emas dan perhiasan emas Indonesia memang sudah dikenal berbagai negara, terutama yang dibuat di Surabaya dan Bali. Peluang ini kata Lutfi bisa dimanfaatkan para diaspora Indonesia diberbagai negara sebagai peluang bisnis. Memasarkan produk-produk Indonesia di luar negeri.

"Diaspora ini bisa menjadi perwakilan atau agen-agen penjualan perhiasan emas dan perak Indonesia. Ini bisa jadi terobosan yang bisa dilakukan diaspora di luar negeri," kata dia mengakhiri.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya