Sensus AS 2020: Populasi AS Bercorak Akan Hispanik di Masa Depan

Sensus menyebut, berkurangnya jumlah warga kulit putih, yang dibarengi dengan ledakan populasi di komunitas Hispanik dan Asia.

Oleh DW.com diperbarui 16 Agu 2021, 09:01 WIB
Ilustrasi bendera Amerika Serikat (AFP Photo)

, New York City - Hasil sensus penduduk di Amerika Serikat mengungkap corak populasi yang kian multietnis. Untuk pertama kalinya jumlah warga kulit putih mengalami penurunan, ketika angka populasi etnis Asia dan Hispanik justru meningkat.

Tidak satupun kelompok etnis di Amerika Serikat mendominasi jumlah populasi usia di bawah 18 tahun. Hal ini disebabkan oleh berkurangnya jumlah warga kulit putih, yang dibarengi dengan ledakan populasi di komunitas Hispanik dan Asia.

Hasil sensus yang dirilis Biro Sensus, Kamis (12/08), itu menawarkan gambaran rinci tentang populasi AS, dan bakal menjadi acuan politik bagi partai-partai di Washington. Data yang dihasilkan juga akan dijadikan pegangan dalam rencana belanja pemerintah di masa depan.

Menurut hasil sensus, dominasi kulit putih di kelompok usia di bawah 18 tahun berkurang drastis dari 53,5% pada 2010, menjadi 47,3% pada 2020, demikian dikutip dari laman DW Indonesia, Senin (16/8/2021).

Penurunan populasi yang dipicu tingkat kelahiran yang rendah di kalangan kulit putih menjadi faktor utama. Saat ini jumlah anak-anak di bawah 18 tahun berkurang dari 74,2 juta pada 2010, menjadi 73,1 juta pada 2020.

"Jika bukan karena kelompok Hispanik, Asia, warga etnis campuran, mereka adalah satu-satunya kelompok masyarakat yang jumlahnya bertambah di kelompok usia di bawah 18 tahun," kata William Frey, peneliti senior di Brookings Metropolitan Policy Program.

"Kaum minoritas ini sangat penting bagi pertumbuhan di masa depan, bukan cuma untuk menambah populasi anak-anak, tetapi juga untuk angkatan kerja di masa depan."

Untuk saat ini, warga kulit putih masih mendominasi dengan jumlah 191 juta penduduk atau 57,8%, diikuti kelompok Hispanik dengan 62,1 juta penduduk. Sementara warga yang mengaku bukan Hispanik, Asia, Afrika-Amerika dan Indian Amerika merupakan kelompok ketiga terbesar di Amerika Serikat dengan 49,9 juta.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Lonjakan Hispanik

Ivanelis Jimenez (depan) dan Veronica Barreto mengenakan gaun bendera Puerto Rico saat menyambut penumpang kapal pesiar Mardi Gras Carnival yang berlabuh di Teluk San Juan, Puerto Rico, Selasa (3/8/2021). (AP Photo/Carlos Giusti)

Adapun warga kulit hitam mencakup 46,9 juta penduduk dan Asia sekitar 24 juta penduduk.

"Hasil sensus 2020 memastikan apa yang sudah kita ketahui selama ini, bahwa masa depan negara ini bercorak Latino,” kata Artuto Vargas, Direktur Asosiasi Latino Nasional.

Lonjakan populasi Hispanik mewakili separuh dari total pertumbuhan penduduk AS, dengan laju pertumbuhn sebesar 18,7%, dibandingkan 4,3% pada non-Hispanik.

"Populasi AS menjadi multiras dan memiliki keragaman ras dan etnis lebih tinggi dari apa yang kami temukan satu dekade silam,” kata Nicholas Jones dari Biro Sensus.

Sejumlah pakar demografi meragukan penurunan pada jumlah populasi kulit putih. Sebagian berdalih, penurunan pada data statistik boleh jadi dipicu pergeseran identitas dari satu menjadi multiras pada sejumlah individu. Jumlah kelompok ini meningkat pesat dari sembilan juta pada 2010, menjadi hampir 40 juta penduduk pada 2020.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya