Liputan6.com, Samarinda - Badan Intelejen Negara (BIN) Daerah Kalimantan Timur (Kaltim) melanjutkan program vaksinasi yang sebelumnya sudah digelar. Program vaksinasi kali ini langsung menyasar pemukiman penduduk dengan mendatangi rumah warga di Kota Samarinda.
Kepala BIN Daerah Kaltim Brigjend TNI Danni Koswara menyebutkan ada dua titik program vaksinasi ini. Selain di Kelurahan Karang Anyar, Kecamatan Sungai Kunjang, program vaksinasi ini juga dilaksanakan di Jalan Pelita 4, Kelurahan Sambutan.
“Jadi program vaksinasi door to door itu ditujukan kepada masyarakat, mungkin karena kesibukan, karena kesehatan, atau mungkin karena satu hal, mereka tidak bisa datang ke tempat yang ditentukan,” kata Danni Koswara saat meninjau vaksinasi di Jalan Pelita 4, Samarinda, Minggu (15/8/2021).
Baca Juga
Advertisement
Untuk program vaksinasi ini, tiga tenaga kesehatan diterjunkan langsung ke rumah warga. Ketiganya berbagi tugas mulai dari memeriksa kesehatan, menyiapkan vaksin, hingga penyuntikan vaksin.
“Jadi kami proaktif untuk mendatangi yang bersangkutan supaya bisa melaksanakan vaksinasi,” sambungnya.
Danni menjelaskan, pemerintah berupaya secepat mungkin menjalankan program vaksinasi untuk mempercepat terbentuknya herd immunity atau kekebalan kelompok terhadap Covid-19.
“Kalau kekebalan ini sudah terbentuk, maka kita bisa menekan penyebaran Covid-19,” kata Danni.
Simak juga video pilihan berikut
Vaksinasi Santri dan Pelajar
Kepala BIN Daerah Kaltim Brigjend TNI Danni Koswara menyebutkan, sejauh ini pihaknya sudah melaksanakan program vaksinasi di empat kabupaten dan kota. Keempatnya adalah Kota Samarinda, Kota Balikpapan, Kabupaten Kutai Kartanegara, dan Kabupaten Paser.
“Sasaran vaksinasi juga termasuk siswa-siwi SMP dan SMA, serta pondok pesantren yang sudah kita lakukan sekitar 5 ribu vaksinasi,” papar Danni.
Untuk pesantren, BIN Daerah Kaltim memilih Kabupaten Kutai Kartanegara. Vaksinasi dipusatkan di Pondok Pesantren Ribatul Khair, Kelurahan Timbau, Tenggarong.
Danni menambahkan, program vaksinasi di kalangan pelajar dan santri agar generasi muda Indonesia juga memiliki kekebalan kelompok.
“Karena tujuannya adalah supaya generasi muda kita itu sehat. Karena kita tahu bahwa sekitar tahun 2034 sampai 2040 kita mendapatkan bonus demografi. Anak-anak kita yang nantinya akan produktif pada waktunya, itu harus sehat,” pungkasnya.
Advertisement
