Liputan6.com, Jakarta - Sekretaris Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Achmad Uzair Fauzan menanggapi pernyataan Ketua Umum PP Muhammadiyah Anwar Abbas yang mendesak Presiden Joko Widodo atau Jokowi membubarkan lembaganya.
Menurut dia, selama ini BPIP bekerja sesuai tugas dan fungsi serta mandat yang diberikan oleh Jokowi. Uzair enggan menanggapi lebih jauh, sebab pembubaran lembaga adalah wewenang Presiden Jokowi.
Advertisement
"BPIP kan bekerja sesuai dengan tusi (tugas dan fungsi) dan mandat. Kita tidak mau bersusah payah membahas itu, kita menjalankan mandat saja sesuai regulasi sesuai mandat yang diberikan presiden," kata Uzair saat dihubungi Liputan6.com, Minggu (15/8/2021).
Menurut dia, setiap kementerian dan lembaga memiliki tugas serta fungsinya masing-masing yang diatur dalam sebuah regulasi. Uzair menuturkan, tugas dan fungsi BPIP pembinaan ideologi pancasila dan nasionalisme.
"Jadi nanti kita dalam logika anggaran itu kan tidak bisa menangani yang di luar tupoksinya. Kita menjalankan sesuai dengan amanat, sesuai dengan tusinya," ucap Uzair.
Dia menekankan, tema dari lomba menulis artikel 'Hormat Bendera Menurut Hukum Islam' disesuaikan dengan peringatan Hari Santri. Uzair menyebut lomba ini merupakan bagian dari mendalami kembali warisan keislaman dalam rangka menguatkan nasionalisme.
"Karena tupoksi BPIP dan wilayah nasionalisme dan pancasila, kita menguatkan. Tugas menguatkan kan tidak hanya dari institusi negara, tapi juga menggunakan segenap sumber daya dari masyarakat terutama nilai-nilai kultural yang ada di masyarakat," jelas Uzair.
Anwar Abbas Muhammadiyah Desak Jokowi Bubarkan BPIP
Sebelumnya, Ketua PP Muhammadiyah Anwar Abbas mendesak Pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi membubarkan BPIP. Pasalnya, ia melihat bahwa di tengah kondisi krisis seperti saat ini, BPIP justru membuat lomba dengan tema yang tak ada signifikansinya dengan penanganan pandemi Covid-19.
"Persoalan ini tidak akan bisa selesai dalam waktu yang cepat dan singkat. Untuk itu kita harus bisa memikirkan dan melakukan langkah-langkah bagaimana kita tetap bisa memberlangsungkan dunia pendidikan kita secara baik agar tugas negara untuk mencerdaskan dan mensejahterakan rakyat tetap bisa terlaksana dan itu caranya bukan dengan melakukan lomba karya tulis tentang hormat bendera dan menyanyikan lagu kebangsaan menurut Islam," tutur Anwar Abbas dalam keterangan tulis yang diterima Liputan6.com, Minggu (15/8/2021).
Anwar mengatakan, saat ini pandemi bukan hanya memukul sektor kesehatan dan ekonomi, melainkan juga sektor pendidikan bagi anak-anak. Di mana sudah cukup lama mereka tidak bisa melakukan belajar di dalam kelas secara tatap muka.
BPIP, menurut Anwar, seharusnya membantu presiden dengan melakukan hal yang benar-benar berarti dan bermakna terutama dalam mengatasi krisis akibat pandemi Covid-19. Tetapi yang ia lihat selama ini, apa yang mereka lakukan benar-benar tidak mendukung visi misi pemerintah dan bangsa.
Advertisement