Liputan6.com, Spielberg- Maverick Vinales mendapatkan skorsing atau hukuman dari Monster Energy Yamaha usai dituduh mencoba rusakkan mesin Yamaha M1 saat balapan di MotoGP Styria akhir pekan lalu. Saat itu, Vinales ketahuan menggeber putaran mesinnya melebihi batas yang ditentukan.
Ini bisa menyebabkan kerusakan di mesin motor M1 yang dipakainya. Maka itu, Yamaha pun tidak menurunkan Maverick Vinales di MotoGP Austria yang berlangsung tadi malam.
Advertisement
Usai hukuman itu, Vinales langsung meminta maaf kepada Yamaha. Dia mengatakan semua itu disebabkan oleh rasa frustrasinya dengan apa yang terjadi di MotoGP Stryia.
Belum diketahui, apakah Yamaha bakal tetap menghukum Maverick Vinales di balapan berikutnya. Namun fakta ini membuat eks pembalap Yamaha, Valentino Rossi buka suara.
Rossi berharap Maverick Vinales dan Yamaha bisa berdamai. Selain Rossi, Marc Marquez dan Cal Crutchlow juga beri dukungan.
Damai
Rossi menilai perdamaian antara Vinales dan Yamaha solusi terbaik. Dia berharap pembalap asal Spanyol itu membalap di MotoGP Inggris di sirkuit Silverstone.
"Maverick sudah bilang apa yang harus diucapkannya, yang juga fakta. Dia frustrasi, tapi tak mungkin ingin sengaja rusakkan mesin," ujar Rossi seperti dikutip motorsport.
"Saya pikir karena sudah minta maaf, dia punya peluang membalap di Silverstone, yang mana terbaik untuk semuanya."
Advertisement
Dukungan Lain
Sementara itu, pembalap penguji Yamaha yang jadi pengganti Franco Morbidelli di Petronas SRT, Cal Crutchlow tak sepakat kalau Vinales pembalap yang berbahaya.
"Dia pembalap yang bagus," ujarnya.
"Kalau saya jadi dia, saya akan mencoba akhiri musim sebaik mungkin karena dia masih muda. Dia masih punya masa depan jadi hal seperti ini bisa merusak kariernya di masa mendatang," Marc Marquez menimpali.