Setop 7 Kebiasaan Buruk Ini dalam Mengatur Keuangan

Hentikan beberapa kebiasaan buruk atur keuangan ini sekarang juga.

oleh Helena Yupita diperbarui 17 Agu 2021, 08:00 WIB
Mulai menabung dan kumpulkan dana darurat dengan cara efektif yang bisa dilakukan di tengah pandemi virus corona yang melanda. (Foto: Unsplash)

Liputan6.com, Jakarta - Cara menangani uang setiap hari merupakan faktor besar dalam keberhasilan setiap individu dalam membangun kekayaannya. Jika Anda berhati-hati dengan anggaran, maka akan dapat membangun kekayaan nyata.

Di sisi lain, jika mempraktikkan kebiasaan buruk tentang uang, Anda mungkin akan bangkrut dan tidak dapat mencapai tujuan keuangan.

Melansir dari laman the balance, berikut adalah tujuh kebiasaan orang yang terus-menerus bangkrut.

1. Tidak Pernah Mengikuti Anggaran

Orang yang terus-menerus bangkrut sepertinya tidak pernah menguasai seni penganggaran itu sendiri. Anggaran adalah alat terkuat Anda dalam mengendalikan keuangan. Ini membantu menentukan berapa banyak yang harus dibelanjakan untuk kategori yang berbeda.

Ini memberi sinyal pula untuk penanda mulai menabung atau membayar utang. Banyak orang tidak menikmati penganggaran atau berpikir bahwa segala sesuatunya pada akhirnya akan berhasil dengan sendirinya.

Tetapi kenyataannya adalah, setiap orang, tidak peduli berapa banyak uang yang mereka peroleh, harus mengikuti anggaran. Kecuali jika Anda menetapkan dan mengikuti batasan, maka selalu dapat membelanjakan lebih dari apa yang dihasilkan.

2. Menghabiskan Terlalu Banyak untuk Pembelian Tidak Penting

Setiap orang seharusnya memiliki sedikit uang untuk bersenang-senang, tetapi jika sebagian besar uang dihabiskan untuk pembelian yang tidak perlu, Anda mungkin mendapati diri yang terus-menerus menjadi kurus secara finansial, atau bahkan tidak mampu membayar tagihan.

Ini biasanya mencakup pengeluaran terlalu banyak untuk berbelanja atau makan di luar. Langkah-langkah kecil untuk mengurangi pengeluaran yang tidak perlu ini dapat membuat perbedaan besar.

Buat saja tujuan untuk berhenti makan di luar atau tetapkan batas berapa banyak yang dapat Anda belanjakan setiap bulan untuk pakaian atau apapun itu, dan ini mungkin mungkin akan berhasil mengubah situasi.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


3. Tidak Merencanakan Keadaan Darurat

Ilustrasi Stres dan Cemas Credit: pexels.com/VictoriaB

Jika tidak siap menghadapi keadaan darurat keuangan yang tak terhindarkan dalam hidup, maka Anda berpotensi menyebabkan kemunduran keuangan yang serius.

Untuk itulah semua orang membutuhkan dana darurat. Dana darurat adalah rekening tabungan dengan tiga-enam bulan biaya hidup disimpan, untuk menutupi Anda dalam kasus kehilangan pekerjaan tak terduga, perbaikan mobil, atau masalah medis.

Memiliki dana darurat membantu mencegah terjerumus lebih jauh ke dalam utang dengan mengandalkan kartu kredit untuk menutupi keadaan yang tidak terduga.

4. Tidak Memiliki Rencana Keuangan yang Jelas

Orang yang bangkrut sepertinya tidak pernah memiliki rencana keuangan yang jelas. Ini mirip dengan pergi hiking tanpa peta atau rute yang jelas untuk diikuti. Anda mungkin akhirnya melihat beberapa hal yang indah, tetapi kemungkinan besar akan tersesat dan tidak pernah mencapai tujuan Anda.

Meskipun mungkin tidak mengikuti rencana keuangan dengan sempurna, itu dapat membantu Anda memprioritaskan tujuan. Ini seperti peta untuk kehidupan finansial dan dapat membantu Anda menentukan arah yang harus dituju untuk langkah selanjutnya.

5. Tidak Menetapkan Tujuan Keuangan

Menganggarkan dan menyimpan uang bisa terasa sia-sia jika Anda tidak memiliki tujuan yang jelas yang sedang diupayakan.

Tujuan keuangan dan perencanaan keuangan berjalan seiring. Orang-orang yang tampaknya selalu bangkrut tidak menetapkan tujuan atau tidak memiliki tindak lanjut untuk mewujudkannya.

Jika ingin mengubah situasi ini, Anda perlu menetapkan tujuan yang masuk akal dengan garis waktu yang jelas. Tujuannya mungkin langkah-langkah sederhana seperti keluar dari utang atau mulai menabung untuk uang muka rumah.


6. Menghabiskan Uang Segera Setelah Mendapatkannya

Ilustrasi Berbelanja Credit: pexels.com/AndreaPiacquadio

Apakah uang membakar lubang di saku Anda? Banyak orang bangkrut menghabiskan sebagian besar uangnya segera setelah mereka mendapatkannya.

Ini mungkin karena mereka benar-benar hidup dari gaji ke gaji, kehabisan bahan makanan dan harus pergi ke toko, atau bisa juga karena kebiasaan belanja yang buruk.

Namun, jika dapat melatih diri untuk menghemat uang di setiap gaji dan menyeimbangkan pengeluaran tambahan, Anda akan berada dalam posisi yang jauh lebih baik secara finansial.

Kunci untuk melakukan ini adalah membuat anggaran dan mengendalikan pengeluaran Anda.

7. Membawa Saldo pada Kartu Kredit

Orang bangkrut cenderung membayar bunga daripada mendapatkannya. Mereka mungkin mendekati batas kartu kredit dan cenderung membawa saldo setiap bulan.

Jika membawa saldo setiap bulan dan membayar bunga, Anda tidak akan mulai membangun kekayaan. Penting untuk berhenti menggunakan kartu kredit dan berusaha untuk keluar dari utang.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya