Liputan6.com, Jakarta - Kanada untuk sementara menutup kedutaan besarnya di Kabul setelah mengevakuasi pejabatnya dari Afghanistan - menjelang kedatangan kedatangan Taliban untuk menguasai wilayah ibu kota.
Hal itu disampaikan oleh Kementerian Luar Negeri Kanada di Ottawa pada Minggu 15 Agustus waktu setempat.
Advertisement
Dikutip dari AFP, Senin (16/8/2021) Kementerian Luar Negeri Kanada mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa para pejabatnya sudah dalam perjalanan kembali ke Kanada.
"Kanada dengan tegas mengutuk kekerasan yang meningkat, dan kami sedih dengan situasi yang dialami rakyat Afghanistan hari ini," kata Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau.
Kementerian itu menambahkan bahwa kedutaan besar Kanada akan dibuka kembali setelah kondisi memungkinkan dimulainya kembali kegiatan normal, dan keamanan yang memadai.
Pejabat tinggi Afghanistan, Abdullah Abdullah menyebutkan bahwa Presiden Ashraf Ghani telah meninggalkan negara itu.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Prancis Kerahkan Dua Pesawat Militer untuk Evakuasi Warga dari Afghanistan
Selain Kanada, Prancis juga tengah melakukan pemulangan untuk para warganya di Afghanistan.
Dilansir CNN, dua pesawat militer Prancis akan mengevakuasi warga negara itu dari Afghanistan ke Uni Emirat Arab ketika Taliban terus mengklaim wilayah Afghanistan, menurut keterangan dari tentara Prancis pada Minggu (15/8).
Kedua pesawat itu disebut lepas landas dari Kabul pada Minggu malam dan tiba pada Senin pagi di Pangkalan Udara 104 di Al Dhafra, UEA.
Pesawat-pesawat tersebut pun diperkuat oleh tentara Prancis yang ditempatkan di UEA.
Warga negara Prancis kemudian akan diangkut ke kota dengan pesawat militer lainnya setelah tiba di pangkalan udara.
Tentara Prancis melakukan operasi dalam koordinasi dengan kementerian Eropa dan luar negeri, menurut pernyataan dari tentara Prancis.
Seorang juru bicara Istana Elysee mengumumkan bahwa Presiden Prancis Emmanuel Macron akan menyampaikan pernyataan terkait Afghanistan pada Senin (16/8) waktu setempat.
Advertisement