Simak 6 Hoaks yang Beredar dalam Sepekan, dari Hadiah Honda sampai Vaksin

Simak 6 hoaks yang beredar di media sosial hasli penelusuran Cek Fakta Liputan6.com

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 16 Agu 2021, 08:00 WIB
Ilustrasi hoax. (via: istimewa)

Liputan6.com, Jakarta- Hoaks masih menjadi masalah di era perkembangan tekonologi digital, informasi palsu tersebut beredar di media sosial dengan sajian yang beragam dan kemasan yang dibuat seolah benar. Baik berbentuk tulisan, foto dan video.

Cek Fakta Liputan6.com telah menelusuri sejumlah informasi viral yang beredar di media sosial, hasilnya sebagian informasi tersebut terbukti hoaks.

Simak 6 hoaks yang beredar di media sosial hasli penelusuran Cek Fakta Liputan6.com:

1. Honda Bagi-Bagi Hadiah Rayakan HUT ke-70

Kabar tentang Honda membagikan hadiah dengan cara mengisi survei sebagai perayaan HUT ke-70 beredar di media sosial. Kabar tersebut beredar lewat pesan berantai di aplikasi percakapan WhatsApp pada 15 Agustus 2021.

Penerima diminta untuk menglik tautan yang ada dalam pesan tersebut. Ketika diklik muncul pemberitahuan untuk mengisi survei dan pihak Honda sudah menyiapkan hadiah menarik bagi pemenang.

"Honda 70th Anniversary!🎊

Today, you have been chosen to participate in our survey. It will only take you a minute and you will receive a fantastic prize!

Each week we randomly choose 100 users to give them a chance to win amazing prizes. Honda Vision! There will be 100 lucky winners.

This survey aims to improve the quality of service for our users and your participation will be rewarded 100%.

You only have 3 minutes and 00 seconds to answer this survey!

Hurry up, the number of prizes available is limited!" demikian isi dari situs tersebut.

Benarkah Honda membagikan hadiah dengan cara mengisi survei sebagai perayaan HUT ke-70? Berikut penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.

Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, kabar tentang Honda membagikan hadiah dengan cara mengisi survei sebagai perayaan HUT ke-70 ternyata tidak benar alias hoaks. Pesan berantai itu bukan berasal dari Honda.

 

2. Covid-19 Singkatan dari Certification of Vaccination Identification Artificial Intelligence

Beredar kembali postingan terkait kepanjangan dari nama covid-19. Postingan itu ramai dibagikan beberapa waktu lalu.

Salah satu akun yang mempostingnya adalah akun bernama Mike Mike. Dia mengunggahnya di Facebook pada 12 Mei 2021.

Dalam postingannya terdapat gambar dengan tulisan:

"The new world order loves hiding in plain sight. Can you decode the message? Covid-19

One step closer to control humanity"

atau dalam bahasa Indonesia

"Tatanan dunia baru suka bersembunyi di depan mata. Bisakah Anda memecahkan kode pesannya? Covid-19

Satu langkah lebih dekat untuk mengendalikan kemanusiaan"

Selain itu ia juga menambahkan narasi:

"Certification of vaccination identification 1=A 9=i.... Ai = Artificial Intelligence. Pretty basic brake down"

Lalu benarkah postingan yang menyebut covid-19 singkatan dari "Certification of vaccination identification 1=A 9=i.... Ai = Artificial Intelligence"? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.

Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, postingan yang menyebut covid-19 singkatan dari "Certification of vaccination identification 1=A 9=i.... Ai = Artificial Intelligence" adalah hoaks. Covid merupakan singkatan dari Corona Virus disease.

 

3. Aturan Salat Jumat Dua Gelombang Ganjil Genap Sudah Diterapkan

 Cek Fakta Liputan6.com mendapati informasi tentang aturan salat Jumat dua gelombang ganjil genap sudah diterapkan. Informasi tersebut diunggah akun Facebook Ita Muraya, pada 13 Agustus 2021.

Unggahan informasi tentang aturan salat Jumat dua gelombang ganjil genap sudah diterapkan tersebut, berupa tangkapan layar berupa tulisan tentang dua gelombang salat Jumat berdasarkan nomor handphone.

Kemudian unggahan tersebut diberi keterangan sebagai berikut:

"SEKARANG SHOLAT JUMAT PAKAI ATURAN, KALAU YANG TIDAK PUNYA HP BAGAIMANA TUH ❓

Kekuasaan yang sewenang² sangat mudah dibangun di atas Reruntuhan Kebebasan yang disalahgunakan, dan ingatlah bahwa Kekuasaan sama seperti penyakit Sampar yang mematikan, karena mencemari apapun yang disentuhnya... #OrdeRuwet"

Benarkah informasi tentang aturan salat Jumat dua gelombang ganjil genap sudah diterapkan? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.

Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com informasi tentang aturan salat Jumat dua gelombang ganjil genap sudah diterapkan tidak benar.

Sekjen Dewan Masjid Indonesia (DMI) Imam Addaruqutni menegaskan tidak ada aturan salat Jumat ganjil genap berdasarkan nomer ponsel. Hal itu hanya berupa usul yang pernah dilontarkan Ketua DMI Jusuf Kalla pada 2020 lalu.

 

 

4. Video Penyanyi Bawakan Lagu Bengawan Solo Saat Olimpiade Tokyo 2021

Sebuah video yang diklaim seorang penyanyi membawakan lagu Bengawan Solo saat acara Olimpiade Tokyo 2021 beredar di media sosial. Video tersebut disebarkan akun Facebook Neng Rani Mas'ud pada 9 Agustus 2021.

Dalam video berdurasi 4 menit 18 detik itu, tampak seorang penyanyi wanita membawakan lagu Bengawan Solo di depan penonton. Video tersebut kemudian dikaitkan bahwa penyanyi itu beraksi saat Olimpiade Tokyo 2021.

"Bengawan Solo at Ceremony Olimpiade Tokyo 2021 ❤…" tulis akun Facebook Neng Rani Mas'ud.

Benarkah dalam video itu seorang penyanyi membawakan lagu Bengawan Solo saat acara Olimpiade Tokyo 2021? Berikut penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.

Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, video yang diklaim seorang penyanyi membawakan lagu Bengawan Solo saat acara Olimpiade Tokyo 2021 ternyata tidak benar.

Faktanya, penyanyi yang membawakan lagu Bengawan Solo bukan saat Olimpiade Tokyo 2021, melainkan saat Nanning International Folk Song Art Festival di China pada 2019 lalu.

 

5. Sertifikasi Halal KFC Dicabut karena Mengandung Minyak Babi

 Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim sertifikasi halal KFC dicabut karena mengandung minyak babi. Informasi tersebut beredar lewat aplikasi percakapan WhatsApp.

Berikut klaim sertifikasi halal KFC dicabut karena mengandung minyak babi:

"https://www.courthousenews.com/kfc-franchisee-loses-fight-to-market-chicken-as-muslim-friendly/

KFC akhirnya Kalah,… Setelah bertahun-tahun berusaha menyembunyikan kasusnya bhwa BURGERnya 100% Ayam?!!! Kini mereka telah dinyatakan bersalah krn ternyata bahan pembuatan Burgernya hy 15% Ayam dan 85% sisanya bahkan tidak layak/ baik utk dikonsumsi ttpi hy cocok utk anjing. Dewan Keadilan Islam telah mencabut sertifikat jaminan Halalnya krn telah temukan jg bahwa Bumbu-bumbu, Kecap, Mayonesnya pun telah dicampur & dibuat

dr unsur Minyak Babi. Selain itu Misi dr perusahaan ini jg disinyalir telah Anti Islam Silahkan bagikan Viral agar umat Islam mengetahui dan sgra memboikot produk² perusahaan ini,…Diteruskan sebagai diterima,… Sebenarnya, kami sdh lama dan seringkali memperingatkan umat bahwa produk KFC itu faktanya mmg Haram. Mka, dg Membiarkan/ Mendiamkan dan Tdk membagikan informasi berharga ini, sm halnya anda telah memberi makan keluarga Anda ssuatu; Makanan Haram. Kirim seperti yang diterima,…"

Benarkah klaim sertifikasi halal KFC dicabut karena mengandung minyak babi? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.

Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim sertifikasi halal KFC dicabut karena mengandung minyak babi tidak benar.

KFC di Indonesia masih memengang sertifikat halal, tautan artikel informasi yang dicantumkan tidak sesuai dengan narasii yang diberikan. Artikel tersebut membahas  tentang keputusan hakim tentang pelanggaran kontrak pemegang francais KFC Muslim di Chicago Amerika Serikat, karena mencantumkan label halal pada produk KFC yang dijual tanpa persetujuan perusahaan KFC, bukan pencabutan serifikasi halal karena terdapat unsur minyak babi.

 

6. Suku Baduy Tak Divaksin

Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim Suku Baduy tidak divaksin, klaim tersebut diunggah akun Facebook Margono, pada 6 Agustus 2021.

Unggahan klaim Suku Baduy tidak divaksin berupa tangkapan layar kicauan akun Twitter @FKardun sebagai berikut:

"Bila Vaksin Dianggap Satu-Satunya Solusi Bahkan Untuk Semua Penyakit, Tolong Lihat dan Teliti Suku Baduy dan Sejenisnya Yang Mereka Tidak Pernak Divaksin Apapun Ratusan Tahun. Apakah Mereka Sekarang Musnah Diterjang Penyakit?, Padpa Cacat Fisik Gegara Polio Giruh? Ngga kan"

Unggahan tersebut diberi keterangan sebagai berikut:

"Ini contoh nyata looh...diujung kulon pulau Jawa."

Benarkah Suku Baduy tidak divaksin? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.

Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim Suku Baduy tidak divaksin tidak benar.

Pemerintah telah melaksanakan vaksinasi Covid-19 pada masyarakat suku Baduy pada 18-20 Juli 2021. 

 


Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya