Liputan6.com, Surabaya - Kepala Rutan Kelas 1 Surabaya, Wahyu Hendra Jati mengusulkan adanya perombakan kapasitas Rutan Medaeng seiring semakin padatnya penghuni warga binaan.
Dia menyatakan, Rutan Medaeng saat ini sudah sangat overload. Rutan Medaeng sebenarnya hanya dapat menampung sekitar 500 narapidana. Namun, saat ini kondisi lapas meningkat lebih dari 400 persen, yaitu sekitar 2.500 narapidana.
Advertisement
"Sudah overload. Kini dihuni sekitar 2500 tahanan," kata Wahyu, dikutip dari TimesIndonesia, Minggu (15/8/2021).
Dia miris jika melihat kondisi Rutan Medaeng yang overload tersebut. Ia semakin tak tega ketika melihat para narapidana sedang tidur. Sebab, kondisi yang sesak tersebut membuat WBP tidur saling berhimpitan.
Ia pun mengakui bahwa rutan Kelas I Surabaya ini tak layak. Struktur bangunan Rutan Kelas 1 Surabaya yang menurutnya tak memenuhi syarat untuk ditempati para narapidana dewasa.
"Sangat tidak manusiawi, harus ada perubahan dan perombakan (kapasitas rutan). Pernah saya lihat sendiri, saat mengecek salah satu blok tahanan terlihat ada yang tidur dengan posisi berdiri," ujarnya.
Begitu juga kondisi toilet Rutan Medaeng yang tak sudah tidak layak lagi, sehingga kata Wahyu, seringkali ada yang narapidana yang terpaksa buang air kecil sembarangan dan menyebabkan kondisi kian kumuh, kotor, tak sedap, hingga menyebabkan penyakit.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Untuk Tahanan Anak
Data yang dihimpun dari Rutan Kelas 1 Surabaya di Medaeng, Sidoarjo bahwa Rutan Kelas I Surabaya menyebutkan, sebenarnya lokasi itu diperuntukkan para tahanan anak di tahun 1975. Lambat laun, sekitar tahun 1985, Rutan Kelas 1 Surabaya mulai dialih fungsikan sebagai Rutan dewasa pasca diresmikan.
"Sebagai kota metropolitan, sudah seharusnya ada (rutan) yang layak, tentu harus didukung oleh pemerintah daerah. Saya, sebagai Kepala Rutan Kelas 1 Surabaya mengusulkan supaya ada penataan ulang pada bangunan Rutan Medaeng, dalam bentuk kapasitas dan struktur bangunannya," tuturnya.
Advertisement