Liputan6.com, Balikpapan - Terkait dengan adanya penangkapan terduga teroris di kawasan Balikpapan Baru, Liputan6.com mencoba menelusuri di lokasi rumah yang ditempati pasangan suami istri yang diamankan Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri.
Baca Juga
Advertisement
Saat ditemui di rumahnya, Ketua RT 08 Kelurahan Damai Baru, Kecamatan Balikpapan Selatan, Mulyana menyebut tidak mengetahui adanya penangkapan terduga teroris berinisial RR dan SN yang merupakan warganya.
Dia mengatakan yang datang merupakan petugas dari Mabes Polri. Bahkan, dirinya pun hanya melihat dari jauh dan tidak boleh mendekat.
"Saya enggak tahu, yang jelas itu hanya orang Mabes saja yang tahu, saya hanya melihat enggak boleh dekat-dekat," ujarnya.
Keseharian Terduga Teroris
Dalam keseharian, lanjut Mulyana, RR berserta suaminya SN selalu membaur dengan masyarakat lainnya. Dia pun tidak pernah melihat ada kegiatan yang mencurigakan di wilayahnya tersebut.
"Orangnya baik, suaminya pengusaha istrinya punya tahfiz Quran, ya orangnya baik tapi hubungan dengan orang luar saya enggak tau. Orangnya berbaur aja sih, enggak ada masalah,” beber Mulyana.
Terkait perkembangan kedua warganya yang diamankan tersebut, dirinya masih menunggu informasi lanjutan dari Polda Kaltim.
"Saya sebetulnya menunggu dari Polda aja bagaimana kelanjutannya, yang jelas ya mungkin tahfiz Qurannya harus ditutup dulu sementara. Masalahnya saya di sini harus mengayomi masyarakat, saya sebagai RT sih memfasilitasi saja," katanya.
Advertisement
Beli Rumah untuk Tahfiz Al-Qur'an
Ditanya terkait domisili, Mulyana menyebut pasutri terduga teroris ini memiliki rumah di luar kawasan Balikpapan Baru. Di wilayah Balikpapan Baru sendiri dia memiliki rumah yang dibeli untuk kegiatan tahfiz Al-Qur'an.
"Sebetulnya sih mereka punya rumah bukan di sini, tapi di sini ada beberapa rumah yang dia beli untuk tahfiz quran. Suaminya sih jarang di sini, dia di bengkel di Kariangau, cuman istrinya aja yang bolak balik ke sini untuk ngontrol tahfiz. Dia kan tinggal di Sungai Ampal," paparnya.
Untuk rumah Tahfiz Quran, kata Mulyana, sudah berdiri sejak 2 tahun silam yang dikelola yayasan milik RR. "Dan itu memiliki yayasan sendiri, tidak bergabung dengan masjid. Tahfiznya dia di rumah saja," sebutnya.
Pendidikan Tahfiz Quran
Sejauh ini, menurut Mulyana, kegiatan tahfiz berjalan lancar dan positif tidak ada tanda-tanda mencurigakan. "Enggak pernah ada juga sih gelagat mencurigakan dari terduga tersebut. Kita kan setiap waktu kontrol," katanya.
Bahkan, sambung Mulyana, jebolan Tahfiz Al-Qur'an milik terduga ada yang berhasil melanjutkan studinya ke Mekkah.
"Dan salah satu muridnya bisa berhasil sekolah di Mekkah, artinya lulusan bagus dan saya setuju, bagus itu. Dalam kegiatan pengajarannya juga ada CCTV-nya dan saya bisa lihat itu dan enggak ada masalah. Tapi ya enggak tahu kalau kegiatan di luar," pungkasnya.
Advertisement