5 Fakta Menarik Sejarah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

Proklamasi Kemerdekaan menjadi momen yang sakral dan bersejarah bagi bangsa Indonesia.

oleh Yulia Lisnawati diperbarui 16 Agu 2021, 14:25 WIB
Dalam buku Samudera Merah Putih 19 September 1945, Jilid 1 (1984) karya Lasmidjah Hardi, alasan Presiden Sukarno memilih tanggal 17 Agustus sebagai waktu proklamasi kemerdekaan adalah karena Bung Karno mempercayai mistik. (Dok.Arsip Nasional RI)

Liputan6.com, Jakarta - Proklamasi Kemerdekaan menjadi momen yang sakral dan bersejarah bagi bangsa Indonesia. Momen tersebut dianggap krusial karena merupakan titik puncak Indonesia untuk mendeklarasikan kemerdekaan setelah 3,5 abad lamanya dijajah.

Tanggal 17 Agustus 1945, Presiden RI pertama, Soekarno, memproklamasikan Kemerdekaan bangsa Indonesia tepat pada pukul 10.00 WIB, dan bendera Merah Putih pun dikibarkan.

Nyatanya, ada beberapa fakta menarik sejarah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, yang belum diketahui banyak orang. Penasaran apa saja faktanya? Berikut ulasannya.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


1. Negatif Film Foto Kemerdekaan Disimpan di Bawah Pohon Berkat Kebohongan

Negatif Film Foto Kemerdekaan Disimpan di Bawah Pohon Berkat Kebohongan

Saat tentara Jepang ingin merampas negatif foto yang mengabadikan Proklamasi Kemerdekaan, Frans Mendoer, fotografer Proklamasi berbohong kepada tentara Jepang tersebut.

Mendoer mengatakan tak punya foto negatif itu dan sudah diserahkan kepada Barisan Pelopor. Lalu, tentara Jepang marah besar. Padahal, negatif film itu ditanam di bawah sebuah pohon di halaman kantor harian Asia Raja.


2. Upacara Proklamasi dibuat sangat sederhana

Upacara Proklamasi Dibuat Sangat Sederhana

Tiang bendera dibuat dari batang bambu secara kasar serta ditanam beberapa menit sebelum upacara dimulai. Konon katanya, katrol tiang bendera dibuat dari gelas bekas sahur Moh Hatta.


3. Soekarno sakit malaria saat membacakan naskah Proklamasi

Ilustrasi Ir Soekarno Pidato KAA 1955

Di balik foto saat Soekarno membacakan naskah proklamasi, ternyata sedang mengidap malaria.

Tepatnya dua jam sebelum pembacaan naskah Proklamasi, pukul 08:00 WIB, Soekarno didiagnosa mengalami gejala malaria tertian. Suhu badannya tinggi akibat begadang untuk menyusun konsep naskah proklamasi bersama sahabat-sahabatnya di rumah Laksamana Maeda.

Saat itu dokter pribadi Soekarno datang ke kediamannya di Jalan Pegangsaan Timur 56, Cikini, Jakarta Pusat, untuk memeriksa kondisi Soekarno.

Lalu ia disuntik dan diminta minum obat untuk kemudian tidur. Setelah itu, Soekarno bangun pukul 09.00 WIB dan melakukan upacara Proklamasi pada pukul 10.00 WIB.


4. Bendera pusaka dijahit dari kain sprei

Bendera Merah Putih Dibua dari Seprei

Pada 16 Agustus 1945, istri Soekarno, Bu Fatmawati sudah menyiapkan kain yang bagus untuk bendera merah putih. Namun, kain tersebut sangat kecil dengan panjang hanya 50 sentimeter.

Karena waktu yang mempet, Fatmawati memutuskan untuk mencari kain di lemari. Tak lama kemudian, akhirnya ia menemukan kain putih dari kain sprei. Sementara kain merah ia dapat dari seorang pemuda bernama Lukas Kastaryo yang dibeli dari penjual soto.

 


5. Naskah asli Proklamasi ditemukan di tempat sampah

Naskah Asli Proklamasi Ditemukan di Tempat Sampah

Naskah asli teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia tidak pernah disimpan oleh pemerintah. Naskah tersebut justru disimpan baik oleh wartawan BM Diah.

Diah menemukan naskah Proklamasi tersebut berada di tempat sampah rumah Laksamana Maeda, 17 Agustus 1945, dini hari.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya