IHSG Betah di Zona Merah, 11 Sektor Saham Kompak Tertekan

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tinggalkan posisi 6.100 setelah 342 saham kompak di zona merah.

oleh Agustina Melani diperbarui 16 Agu 2021, 16:05 WIB
Pejalan kaki melintas dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kawasan Jakarta, Senin (13/1/2020). IHSG sore ini ditutup di zona hijau pada level 6.296 naik 21,62 poin atau 0,34 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona merah hingga penutupan perdagangan saham Senin (16/8/2021). Di tengah tekanan IHSG, investor asing masih catatkan aksi beli.

Pada penutupan perdagangan saham, IHSG melemah 0,84 persen ke posisi 6.087.91. Indeks LQ45 naik 0,17 persen. Sebagian besar indeks saham acuan alami koreksi.

Awal pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.147,30 dan terendah 6.056,73. Sebanyak 342 saham melemah sehingga menekan IHSG. 152 saham diam di tempat dan 156 saham menguat.

Total frekuensi perdagangan 1.290.895. Total volume perdagangan 23,4 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 11,7 triliun. Investor asing beli saham Rp 396,58 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.348.

11 indeks sektor saham kompak tertekan. IDXtechno memimpin pelemahan dengan turun 5,3 persen. Diikuti IDXtransportasi melemah 2,64 persen, dan IDXbasic merosot 1,2 persen.

 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Top Gainers dan Losers

Papan elektronik menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (30/12/2020). Pada penutupan akhir tahun, IHSG ditutup melemah 0,95 persen ke level 5.979,07. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Saham-saham yang catat top gainers antara lain:

-Saham BIMA naik 34,88 persen

-Saham NASA naik 34,85 persen

-Saham REAL naik 34 persen

-Saham NICL naik 28,91 persen

-Saham UANG naik 25 persen

 

Saham-saham yang masuk top losers antara lain:

-Saham SOFA turun 9,52 persen

-Saham BEBS turun 6,99 persen

-Saham NOBU turun 6,98 persen

-Saham CENT turun 6,97 persen

-Saham DCII turun 6,95 persen


Aksi Investor Asing

Suasana di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (2/11/2015). Pelemahan indeks BEI ini seiring dengan melemahnya laju bursa saham di kawasan Asia serta laporan kinerja emiten triwulan III yang melambat. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Saham-saham yang dibeli investor asing antara lain:

-Saham BUKA sebesar Rp 246,9 miliar

-Saham BBCA sebesar Rp 183,5 miliar

-Saham BBRI sebesar Rp 40,2 miliar

-Saham TLKM sebesar Rp 38,9 miliar

-Saham BSDE sebesar Rp 20,4 miliar

 

Saham-saham yang dijual investor asing antara lain:

-Saham INKP senilai Rp 38,6 miliar

-Saham BMRI senilai Rp 33,5 miliar

-Saham UNVR senilai Rp 18,5 miliar

-Saham TOWR senilai Rp 16,9 miliar

-Saham MDKA senilai Rp 16 miliar


Bursa Saham Asia

Orang-orang berjalan melewati layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Bursa saham Asia sebagian besar melemah. Indeks Hang Seng turun 0,80 persen, indeks Jepang Nikkei susut 0,16 persen, indeks Singapura merosot 0,38 persen dan indeks Taiwan tergelincir 0,73 persen. Sementara itu, indeks Shanghai naik 0,03 persen.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya