Liputan6.com, Jakarta Perdana Menteri Muhyiddin Yassin, minta maaf ke rakyat Malaysia pada hari terakhirnya berkuasa. Ia mengakui kebijakan melawan COVID-19 belum sepenuhnya berhasil hingga harus mengundurkan diri.
Muhyiddin lantas memohon dibukakan pintu maaf oleh rakyat Malaysia.
Advertisement
"Saya dan rekan-rekan jemaah menteri yang telah cuba melakukan yang terbaik untuk menyelamatkan nyawa dan melindungi kehidupan saudara dan saudari sekalian dalam tempo krisis yang masih kita hadapi pada masa ini," ujarnya dalam konferensi pers, Senin siang (16/8/2021).
"Namun, sebagai manusia seperti biasa pasti ada salah dan ada juga silap di sana-sini. Jadi saya memohon ampunan maaf," ucapnya.
Dalam pidatonya, Muhyiddin juga sempat menyindir pihak-pihak yang rakus kekuasaan di tengah pandemi COVID-19. Meski demikian, Muhyiddin berharap program vaksinasi COVID-19 dapat terus berjalan di pemerintahan baru.
Ia masih menargetkan supaya herd immunity di Malaysia bisa tercapai pada Oktober 2021.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Ketentuan Illahi
Pada pidatonya, Muhyiddin Yassin menyebut situasi politik ini adalah kehendak Allah SWT, serta bagian dari perjalanan politiknya.
"Bagi saya apa yang berlaku ini adalah ketentuan Allah SWT yang merupakan satu episode dalam sejarah perjuangan politik saya," ujar PM Muhyiddin Yassin.
"Dan saya ridho dengan ketentuan illahi ini," pungkasnya.
Muhyiddin juga berterima kasih kepada istrinya, Noorainee Abdul Rahman, atas dukungan yang diberikan.
Pada tayangan Astro Aswani, PM Muhyiddin juga tampak berdoa bersama jajarannya di depan lift, tidak lama usai memberikan konferensi pers.
Advertisement