Akhir Mengenaskan Lomba Renang 2 Pemuda Mabuk di Jepara

Korban bersama satu rekannya yang diduga minum-minuman keras sebelum menggelar lomba renang di embung desa

oleh Felek Wahyu diperbarui 17 Agu 2021, 03:41 WIB
im Basarnas saat melakukan pencarian perenang yang tewas di embung Bapangan, Jepara. (Foto: Liputan6.com/Basarnas Semarang)

Liputan6.com, Jepara - Lomba renang yang digelar sore hari di Embung Desa Bapangan, Jepara berakhir tragis. Seorang peserta tewas tenggelam, Minggu (15/8/2021) sekitar pukul 15.30 WIB.

Korban Miftahul (25) warga, Desa Bapangan, Kabupaten Jepara tenggelam karena saat lomba korban tidak mampu mencapai garis finis yakni tepi lain dari embung Bapangan.

Kepala Kantor SAR Semarang, Heru Suhartanto menjelaskan, korban bersama satu rekannya yang diduga habis minum-minuman keras sebelum menggelar lomba renang di embung desa.

 

Lomba renang antara korban Miftahul dengan Kelana, mengambil start dari tepi embung sisi barat dan finis di sisi timur. dua orang yang diduga kondisi mabuk, berenang tanpa pengawasan dan prosedur keamanan.

"Kronologi awal kejadian Minggu (15/08/21) sekitar pukul 15.30 WIB Miftahul lomba berenang bersama temannya dari pinggir embung barat ke arah timur sebelum sampai tepi Miftahul tidak kuat akhirnya tenggelam, kedua temannya sudah berusaha menolong tetapi tidak berhasil," ungkap Kepala Basarnas Semarang.

Miftahul berenang besama M Kelana. Ada teman satunya di atas tidak ikut renang. Diduga keduanya dalam kondisi mabuk lomba berenang akhirnya tenggelam," tambahnya.

 * Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Korban Ditemukan

Mendapat informasi orang tenggelam, Kepala Kantor SAR Semarang memperintahkan Kooordinator pos SAR Jepara memberangkatkan 1 tim rescue untuk melaksanakan pencarian dan pertolongan disertai alut SAR air.

"Pencarian oleh tim SAR gabungan dengan metode penyisiran dengan perahu karet, penyelaman di area tempat kejadian dan circle dengan menggunakan jangkar," urai Kepala Basarnas Semarang.

Saat kejadian kedalaman embung Bapangan bervariasi sekitar 2 sampai 6 meter, untuk mempermudah pencarian pihak pengelola membuka pintu air hingga kedalaman 3 meter.

"Setelah upaya pencarian selama 10 jam korban berhasil ditemukan sekitar tempat kejadian dalam keadaan meninggal dunia, selanjutnya korban dibawa ke RSUD Kartini Kabupaten Jepara," imbuhnya

"Dengan ditemukannya korban maka operasi SAR dinyatakan selesai dan tim SAR yang terlibat kembali kesatunnya masing- masing" tutupnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya