Melibatkan 765 Ribu Unit Mobil, Pemerintah Resmi Buka Penyelidikan Sistem Autopilot Tesla

Liputan6.com, Washington, D.C. - Pemerintah Amerika Serikat (AS) telah membuka penyelidikan resmi terhadap sistem mengemudi Tesla Autopilot. Hal tersebut, buntut dari serangkaian tabrakan yang juga melibatkan kendaraan lain.

Melansir Reuters, investigasi tersebut melibatkan 765 ribu unit kendaraan, yang hampir semua telah dijual Tesla di Negeri Paman Sam sejak awal model 2014. Dari kecelakaan yang diidentifikasi oleh Administrasi Keselamatan lalu Lintas Jalan Raya Nasional (NHTSA), sebagai bagian dari penyelidikan, sebanyak 17 orang mengalami luka dan satu orang meninggal dunia.

NHTSA mengatakan, telah mengidentifikasi 11 kecelakaan sejak 2018, di mana Autopilot Tesla atau Traffic Aware Cruise Control telah menabrak kendaraan di tempat-tempat di mana responden pertama menggunakan lampu berkedip, suar, papan panah yang menyala, atau kerucut yang memperingatkan bahaya.

Penyelidikan ini, adalah tanda lain bahwa NHTSA di bawah Presiden Joe Biden mengambil sikap lebih keras pada keselamatan kendaraan otomatis, dibanding pemerintahan sebelumnya. Sebelumnya, badan tersebut enggan untuk mengatur teknologi baru karena takut menghambat adopsi sistem yang berpotensi menyelamatkan jiwa.

Penyelidikan mencakup seluruh jajaran model Tesla saat ini, Model Y , X, S dan 3 dari model tahun 2014 hingga 2021.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.