Liputan6.com, Banjarnegara - Upacara peringatan hari kemerdekaan RI di Rumah Sakit Islam (RSI) Banjarnegara digelar secara unik, Selasa (17/8/2021). Seluruh petugas upacara mengenakan APD lengkap.
Inspektur upacara yang juga Dokter di RSI Banjarnegara, Masrurotut Daroen mengatakan upacara mengenakan APD lengkap adalah pengingat dan keprihatinan bahwa Indonesia masih dalam masa pandemi Covid-19.
Selain itu, upacara ini adalah support kepada masyarakat terdampak Covid-19 dan para tenaga kesehatahan (nakes) yang berjuang di garda terdepan penanganan Covid-19.
Baca Juga
Advertisement
“Jadi kita melakukan upacara ini mengenakan hazmat, sebagai bentuk keprihatinan, kepada bangsa, negara dan bahkan dunia. Karena ini adalah tahun kedua, melaksanakan perayaan ulang tahun kemerdekaan dalam masa pandemi, begitu,” katanya, dalam keterangannya, Selas.
Upacara yang digelar di belakang bangsal khusus Covid-19 ini, dikuti petugas yang terdiri dari petugas pemakaman jenazah Covid-19, dokter, perawat Covid, serta peserta upacara yang terdiri penyintas dan tenaga medis serta nonmedis lainnya dengan total sekitar 50 orang.
Mereka mengenakan hazmat dilengkapi google, masker dan sarung tangan, petugas upacara melaksanakan proses pengibaran bendera dengan hidmat.
“Tidak sedikit, teman-teman sejawat, baik itu dokter maupun tenaga kesehatan yang lain, itu gugur akibat Covid-19,” ujarnya.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Situasi Genting
Masrurotut menambahkan, upacara peringatan kemerdekaan mengenakan APD lengkap itu sekaligus sebagai pengingat bahwa Indonesia masih berada dalam masa pandemi Covid-19. Harapannya, masyarakat taat protokol kesehatan dan anjuran pemerintah agar pandemi Covid-19 segera berakhir.
Sementara, salah satu peserta upacara sekaligus perawat IGD RSI, Adam Rahman menuturkan dirinya mengalami dan menyaksikan sendiri ketika pandemi melanda dua tahun terakhir ini. Situasi genting dan darurat telah ia hadapi di ruang IGD.
Ia mengungkapkan bahwa sebagai tenaga kesehatan harus tetap semangat dalam keadaan apapun. "Kami sebagai tenaga medis terus semangat dan selalu memberikan semangat patriotisme satu sama lain dalam keadaan pandemi seperti ini," kata Adam.
Ia juga berharap agar pandemi segera usia dan mereda. "Semoga pandemi segera usai dan mereda sehingga kasusnya berkurang, dan lindungi diri sendiri serta keluarga,” tegasnya.
Advertisement