Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina Internasional EP (PIEP) mencatatkan produksi minyak dan gas (migas) dari lapangan di luar negeri sepanjang semester I 2021 di angka 150,9 MBOPD.
Direktur Utama Pertamina Internasional EP John Anis mengutarakan, jumlah produksi minyak hingga Juni 2021 mencapai 97,3 MBOPD. Angka tersebut melebihi target RKAP 2021 sebesar 101 persen. Sedangkan untuk produksi gas selama kurun waktu tersebut juga mencapai 310,8 MMSCFD.
Advertisement
"Lewat capaian tersebut, PIEP berhasil memenuhi target 100 persen untuk tambahan cadangan minyak dan gas (migas) di semester I 2021," jelas Anis dalam keterangan tertulis, Selasa (17/8/2021).
Di masa pandemi Covid-19 ini, Pertamina Internasional EP tetap mampu melakukan efisiensi sebesar 17,4 persen yang turut mendongkrak laba bersih (net profit).
Dalam meningkatkan produksinya, PIEP disebutnya terus berinovasi di segala bidang, diantaranya Passive Seismic dan Smooth Fluid-05 (SF-05).
"Passive Seismic merupakan metode yang dapat memperkuat program eksplorasi dan development yang akan datang dengan suatu improvisasi teknologi yang lebih efisien, efektif dan ramah lingkungan," ujar Anis.
Menurut dia, hasil dari Passive Seismic telah tervalidasi dalam pemetaan potensi hidrokarbon di pengeboran sumur fase 4 (MLW-11, MLW-10 dan MLC-9) di Algeria. Passive Seismic terbukti dapat menghasilkan peta hidrokarbon dalam waktu yang cukup singkat.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Inovasi Lain
Sementara SF-05 sebagai inovasi lainnya merupakan pengganti lumpur bor jenis OBM (Oil Based Mud) dalam kegiatan eksplorasi pengeboran minyak di Algeria, yang telah melalui uji ramah lingkungan dengan menunjukkan performa yang lebih baik. SF-05 juga telah sesuai dengan prinsip Law 03-10 di MLN In-field Drilling EIA.
Lebih lanjut, Anis menceritakan, Pertamina Internasional EP sejak berdiri di 2013 hingga 2021 ini telah berkontribusi sebanyak 49,9 juta barrel minyak atau setara dengan USD 2,8 miliar untuk kilang domestik.
"Sehingga hal ini menjadi mendongkrak perbaikan Neraca Pembayaran Indonesia (NPI). Sebagian besar hasil minyak dari wilayah kerja PIEP di luar negeri dikirimkan ke kilang dalam negeri, hal ini merupakan program andalan Pertamina untuk mendukung pemenuhan energi nasional yang dikenal dengan Bring Barrels Home," tuturnya.
Advertisement