Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melaporkan, defisit APBN hingga semester I 2021 mencapai Rp 283,2 triliun. Nilai tersebut setara dengan 1,72 persen dari produk domestik bruto (PDB).
Menteri BUMN Erick Thohir menyayangkan catatan defisit APBN yang terus terjadi ini. Bahkan, dia mengaku rindu masa saat Indonesia dikenal sebagai salah satu negara eksportir barang konsumsi terkemuka di dunia, termasuk gula.
Advertisement
"Negara kita terus lagi defisit. Artinya kita harus meningkatkan ekspor kita, mengurangi impor kita kalau tidak mau negara kita sulit. Salah satunya, bagaimana gula ini jadi tulang punggung penting ke depan," ujar Erick Thohir dalam acara peluncuran brand Nusakita milik Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero), Selasa (17/8/2021).
Erick lantas mengutip arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), yang mengajak PTPN membangun citra bahwa Indonesia dalam 5-6 tahun ke depan bukan lagi jadi negara yang hobi impor gula konsumsi.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Swasembada Gula
Pemerintah disebutnya telah menaruh perhatian besar agar Indonesia bisa swasembada gula konsumsi pada 2023 mendatang. Erick mengatakan, target tersebut telah didiskusikan oleh banyak menteri di jajaran Kabinet Indonesia Maju dalam rapat terbatas (ratas) beberapa waktu lalu.
"Roadmap-nya sudah kita paparkan, bagaimana swasembada gula konsumsi harus kita lakukan ke depan. Ini banyak tantangan dan pasti banyak yang tidak suka. Tetapi lillahi taala harus kita jalankan," kata Erick Thohir.
"Kita harus pastikan Indonesia seperti dulu lagi, jadi negara kekuatan gula. Tidak hanya menjadi market saja yang sangat menyulitkan untuk kita semua. Saya tidak anti impor, saya tidak anti swasta, tetapi rule of the game-nya harus sama-sama kita perbaiki," imbuhnya.
Advertisement