Liputan6.com, Jakarta - Warung nasi padang bisa Anda jumpai di banyak kota di Indonesia, tidak hanya di wilayah asalnya di Sumatra Barat. Dengan begitu, bisa dikatakan bahwa tidak sedikit orang yang memang menggemari sajian berisi ragam lauk bercita rasa khas tersebut.
Jadi, tidak heran bila konten tentang nasi padang acap kali berseliweran di media sosial. Salah satunya yang belum lama viral adalah klip akun TikTok @edgargouw yang membagikan "tips anti-rugi makan nasi padang."
Tampak di sana seorang wanita punya cara tersendiri saat makan di rumah makan padang. Mengetahui beda porsi nasi saat makan di tempat dan dibungkus, wanita ini meminta agar pesanannya dibungkus.
Baca Juga
Advertisement
Namun, nasi padang yang dibungkus itu segara ia bawa ke meja rumah makan tersebut dan disantap di sana. Wanita ini memesan nasi padang lengkap dengan lauk ayam, disiram kuah gulai.
Sampai artikel ini ditulis, video tersebut telah ditonton 2,2 juta kali dan mendapat lebih dar 1,9 ribu komentar. Salah satunya menyebut itu merupakan ide bagus asal "kuat menahan malu."
Berbicara tentang beda porsi nasi padang saat dibungkus dan makan di tempat memang sudah jadi pertanyaan sejak lama. Melansir Fimela, ada beberapa pendapat terkait beda porsi tersebut.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Alasan Beda Porsi Nasi Padang
Pendapat pertama, perbedaan porsi nasi padang ini berhubungan dengan era kolonial. Dulu, rumah makan padang dianggap sebagai restoran elite. Banyak saudagar kaya Indonesia dan Belanda yang makan di warung nasi padang.
Meski terbilang berharga murah, masyarakat biasa enggan makan di tempat, mengingat biasanya dipenuhi kalangan orang berada. Alih-alih, mereka lebih suka membeli nasi padang dengan cara dibungkus dan dibawa pulang.
Mengetahui bahwa masyarakat biasa lebih suka membungkus nasi padangnya karena alasan itu, pemilik warung nasi padang memberi porsi lebih dengan harapan masakan tersebut bisa rata dinikmati satu keluarga atau setidaknya dua orang.
Tapi, ada juga yang mengatakan bahwa beda porsi nasi padang ini disebabkan pemilik warung memperhitungkan biaya cuci piring. Konon, pemilik warung masakan padang zaman dulu memperhitungkan biaya operasional sajian nasi padang secara detail.
Advertisement
Supaya Menggugah Selera?
Jika pembeli makan di tempat, pemilik warung otomatis harus mencuci piring, dan biaya layanan itu dipotong dari porsi nasi. Untuk nasi padang yang dibawa pulang, pemilik warung tak harus mencuci piring sehingga ia akan memberi porsi lebih banyak.
Alasan ketiga adalah nasi padang yang dibungkus harus diisi dengan porsi banyak agar terlihat lebih tegak dan menggugah selera. Jika bungkusan terlihat lebih tegak, diharapkan makin banyak pembeli tertarik membeli nasi padang.
Sementara pendapat-pendapat itu sudah terlanjur populer, sejauh ini sebenarnya belum ada penelitian yang menemukan alasan pasti alasan porsi nasi padang selalu lebih banyak saat dibungkus.
Infografis Diplomasi Lewat Jalur Kuliner
Advertisement