Pramugara Meninggal Dunia Akibat Covid-19 Usai Divaksinasi Penuh

Kejadian meninggalnya pramugara akibat Covid-19 itu terjadi sangat cepat.

oleh Komarudin diperbarui 18 Agu 2021, 08:02 WIB
Ilustrasi pramugara Soutwest meninggal dunia akibat Covid-19 (Dok.Unsplash/Samantha Gades)

Liputan6.com, Jakarta - Seorang pramugara Southwest Airlines berusia 36 tahun yang divaksinasi penuh dari New York meninggal setelah tertular COVID-19. Maurice “Reggie” Shepperson, yang berbasis di Las Vegas, dites positif mengidap penyakit itu pada awal Juli 2021.

Ia meninggal karena Covid-19 pada Selasa, 10 Agustus 2021, setelah dirawat di rumah sakit selama sebulan, kata seorang rekan kerja dan temannya kepada USA Today, seperti dilansir dari laman New York Post, Selasa, 17 Agustus 2021. Dia menggunakan ventilator sebelum meninggal, menurut ibunya.

Tidak jelas kapan COVID-19 bersarang di tubuhnya. Vaksin membutuhkan waktu tiga minggu setelah suntikan kedua untuk mencapai efektivitas penuhnya. Tak jelas juga apakah dia mempunyai penyakit bawaan sebelumnya.

Seorang juru bicara Southwest Airlines mengonfirmasi kepada USA Today bahwa seorang anggota kru yang berbasis di Las Vegas meninggal. Jarang ditemukan mereka yang telah divaksinasi mengalami infeksi Covid-19, meski varian Delta yang sangat menular telah menyebar ke seluruh AS.

Angka-angka terbaru yang diunggah di situs web CDC menunjukkan bahwa hanya 8.054 – atau 0,005 persen – dari 166 juta orang Amerika yang telah divaksinasi penuh terhadap COVID-19 menderita infeksi serius yang menyebabkan rawat inap atau kematian.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Sangat Cepat

Ilustrasi Vaksin Virus Corona COVID-19. (File foto: AFP / John Cairns)

Data menunjukkan, sebagian besar dari mereka yang menjadi sakit parah (74 persen) berusia 65 tahun atau lebih. Karena itu, ibu Shepperson, Dawn Shepperson, mengatakan kematian putranya sangat mengejutkan.

"Itu sangat menyakiti saya karena sangat cepat," katanya kepada USA Today. "Saya tidak punya waktu untuk benar-benar mengakui apa yang sedang terjadi. Ini luar biasa," tambah ibu yang berduka itu. "Itu tidak nyata. Itu tidak nyata. Itu tidak nyata."

Dawn membesarkan putranya sendirian. Ayah putranya meninggal ketika Reggie masih bayi. Dawn mengatakan bahwa dia “bangga” menjadi ibu Reggie.

"Orang-orang yang bahkan tidak saya kenal, begitu mereka mengetahui saya ibu Reggie, berkata, 'Bu, Anda melakukan pekerjaan yang bagus. Reggie adalah pria muda yang baik,'" katanya. "Sebagai seorang ibu, saya merasa sangat diberkati dan bangga karena hanya itu yang saya inginkan dalam hidup adalah membesarkan putra saya dengan benar."


Sosok Penyayang

Ilustrasi Pesawat Southwest Airlines (AFP)

Marcia Hildreth, sesama pramugari Southwest, juga mengatakan kepada USA Today bahwa Shepperson diberi julukan "Skittles" pada  2014 karena pakaiannya yang berwarna-warni selama pelatihan pramugari. Sementara, Travis Pittman, sesama pramugara yang berbasis di Las Vegas untuk Southwest, menggambarkan rekan kerjanya sebagai "sangat manis" dan "seperti boneka beruang."

"Dia seperti boneka beruang, sangat manis di dalam dan sangat, sangat penyayang. Sangat menyenangkan berada di sekitar."

"Kami sedih atas kehilangan karyawan Southwest kami," kata juru bicara Southwest, Brandy King. "Untuk menghormati keluarga, kami tidak memiliki informasi tambahan untuk dibagikan."


Infografis 4 Tips Jaga Kesehatan Mental Saat Pandemi Covid-19

Infografis 4 Tips Jaga Kesehatan Mental Saat Pandemi Covid-19. (Liputan6.com/Trieyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya