6 Fakta Menarik Kepulauan Yapen di Papua, Tempat Sam Ratulangi Diasingkan

Kepulauan Yapen di Kabupaten Yapen, Papua, pernah menjadi tempat pahlawan Sam Ratulangi diasingkan.

oleh Liputan6.com diperbarui 18 Agu 2021, 08:33 WIB
Kabupaten Kepulauan Yapen (dok.YouTube/evan serui)

Liputan6.com, Jakarta - Kepulauan Yapen merupakan salah satu kabupaten yang berada di Provinsi Papua. Kabupaten ini terletak di Teluk Cendrawasih yang terdiri dari Pulau Yapen, Pulau Ambai, Pulau Manupampi, Pulau Ansus, dan Pulau Num.

Luas wilayah Kabupaten Kepulauan Yapen sebesar 7.146,16 kilometer persegi dengan wilayah daratan sebesar 2.432,485 kilometer persegi dan wilayah perairan sebesar 4.173,672 kilometer persegi. Kabupaten ini terbagi menjadi 16 kecamatan dengan jumlah penduduk sebanyak 112.676 jiwa, pada 2020.

Kepulauan Yapen beribukotakan Serui Kota yang dipimpin oleh Tonny Tesar dan wakilnya, Frans Sanadi (2017 - 2022). Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Biak Numfor di sebelah utara dan Kabupaten Waropen di sebelah selatan.

Kecamatan terluas di kabupaten ini terletak di Pantura Yapen sebesar 386.41 kilometer persegi, sedangkan luas kecamatan terkecil terletak di Kecamatan Pulau Kurudu sebesar 21.49 kilometer persegi.

Menurut sejarah, suku-suku yang berada di Teluk Cendrawasih merupakan suku di Papua yang melaksanakan pelayaran maritim, salah satunya suku yang berasal dari Kepulauan Yapen-Waropen.

Masih banyak fakta menarik lainnya dari Kabupaten Kepulauan Yapen. Berikut enam fakta menarik yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


1. Perubahan Nama Kabupaten

Kampung Matembu di Kabupaten Kepulauan Yapen (dok.instagram/@official.kab.kep.yapen/https://www.instagram.com/p/B1gVFxknjm1/Komarudin)

Kabupaten Kepulauan Yapen sebelumnya bernama Kabupaten Yapen Waropen. Perubahan nama ini dilakukan sesuai dengan keinginan Kabupaten yapen Waropen sendiri dan mereka menginginkan perubahan menjadi Kepulauan Yapen.

Latar belakang perubahan nama ini juga didasari dari dibentuknya Kabupaten Otonom Waropen sebagai pemekaran dari Kabupaten Yapen Waropen. Pemekaran ini didasarkan pada Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2002. Agar tidak terjadi persamaan nama, Kabupaten Yapen Waropen diubah menjadi Kabupaten Kepulauan Yapen yang ditetapkan pula berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2008.

2. Monumen Sam Ratulangi

Sam Ratulangi adalah seorang pahlawan Indonesia yang berasal dari Sulawesi yang diasingkan ke Serui pada waktu penjajahan Belanda. Sebelumnya, Dr. Gerungan Saul Samuel Jacob Ratulangi atau yang dikenal sebagai Sam Ratulangi ditangkap Belanda pada 1946 dan dipenjara selama tiga bulan di Makassar.

Setelah dipenjarakan selama tiga bulan, Sam Ratulangi baru diasingkan ke Serui, Kabupaten Kepulauan Yapen. Monumen ini terletak di pusat Kota Serui yang berbentuk rumah hunian Sam Ratulangi selama pengasingan.

3. Tugu Salib

Tugu Salib merupakan monumen yang dibuat dengan tujuan untuk memperingati misi pengenalan agama Kristen di Kabupaten Kepulauan Yapen. Tugu ini terletak sekitar dua kilometer dari Kota Serui. Untuk mencapai Tugu ini, dapat dilakukan dengan berjalan kaki maupun naik kendaraan beroda.


4. Pulau Mandena

Pulau Mandena yang terletak di Kabupaten Kepulauan Yapen, Papua (dok.YouTube/Karpet)

Pulau Mandena yang terletak di ujung barat Kabupaten Kepulauan Yapen merupakan rangkaian pulau-pulau kecil yang membentuk setengah lingkaran dan dikelilingi oleh terumbu karang. Beberapa pulau ini dihiasi dengan pasir pantai yang berwarna putih.

Pemandangan di Pulau Mandena ini dihiasi hijaunya rangkaian pulau-pulau kecil yang dilengkapi dengan birunya air laut. Tempat ini merupakan lokasi yang pas untuk melakukan swafoto. Selain itu, pemandangan bawah laut dari Pulau Mandena pun tidak kalah menariknya.

5. Adat Istiadat

Kabupaten ini menjadi salah satu wilayah adat Papua yaitu Siseri, wilayah Saiseri ini terdiri dari beberapa suku. Suku-suku yang ada antara lain Suku Byak, Suku Onate, dan Suku Ambai.

Suku-suku ini memiliki nyanyian adat yang sering dilakukan sebagai doa kepada Sang Pencipta, salah satu nyanyiannya bernama Ano’Ai. Selain dinyanyikan sebagai ungkapan doa, nyanyian adat ini juga dinyanyikan pada pesta adat dan sambutan tamu terhormat.

Biasanya, Ano’Ai dipersembahkan untuk perkawinan dan pembayaran maskawin bagi suku-suku yang berada di Yapen Serui. Penduduk tradisional Serui memiliki cara hidup yang cukup unik. Mereka tinggal di rumah panggung di atas air.

 


6. Makanan Tradisional

Sagu Forna, salah satu makanan tradisional di Papua, termasuk di Kepulauan Yapen (dok.instagram/@ditaharjawinata/https://www.instagram.com/p/BqbIMOJDMRq/Komarudin)

Seperti daerah Papua lainnya, penduduk Kabupaten Kepulauan Yapen mengonsumsi sagu. Sagu yang diminati oleh penduduk Serui yaitu Sagu Forna yang merupakan sagu kering.

Olahan sagu lainnya yang biasa ditemukan yaitu sagu bakar dengan tiga rasa, yaitu gula merah, kacang, dan orisinal yang dicampur dengan kelapa. Makanan sagu ini dimasak dengan menggunakan tungku agar aroma dan citarasa lebih terasa. (Gabriella Ajeng Larasati)


Infografis: Divestasi Freeport, APa manfaatnya untuk Papua?

Infografis: Divestasi Freeport, APa manfaatnya untuk Papua? (Dok Kementerian BUMN)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya