Taliban Siap Berikan Amnesti ke Musuh Usai Deklarasi Kemenangan di Afghanistan

Taliban nyatakan perang berakhir di Afghanistan dan tawarkan amnesti.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 18 Agu 2021, 06:30 WIB
Pejuang Taliban menguasai Istana Kepresidenan Afghanistan di Kabul, Afghanistan, Minggu (15/8/2021). Taliban menduduki Istana Kepresidenan Afghanistan dengan puluhan anggota bersenjatanya. (AP Photo/Zabi Karimi)

Liputan6.com, Kabul - Taliban memberikan deklarasi bahwa perang Afghanistan telah berakhir. Amnesti juga akan diberikan kepada pekerja pemerintah Afghanistan di era mantan Presiden Ashraf Ghani.

Dilaporkan Al Jazeera, Rabu (18/8/2021), pengumuman amnesti itu disampaikan oleh Enamullah Samangani yang menjabat sebagai komisioner budaya Taliban. Ia menyebut amnesti itu bersifat umum. 

Ia pun mengajak berbagai pihak serta perempuan di Afghanistan untuk bergabung dengan Taliban dalam pemerintahan Emirat Islam. 

"Emirat Islam tidak ingin wanita menjadi korban," ucap Enamullah. "Mereka seharusnya berada di struktur pemerintahan berdasarkan hukum syariah."

Sebelumnya juru bicara Taliban, Muhammad Naim, menyampaikan bahwa Taliban sudah menang setelah perang selama 20 tahun. Taliban secara de facto menang setelah menguasai ibu kota Kabul dan istana kepresidenan. 

Presiden Ashraf Ghani juga sudah melarikan diri meninggalkan rakyatnya. Amerika Serikat pun telah melakukan evakuasi, dan Presiden Joe Biden kaget karena Taliban bisa berkuasa begitu cepat.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Kemlu Komunikasi dengan Taliban untuk Jamin Keamanan KBRI

Penumpang memasuki terminal keberangkatan Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul, Sabtu (14/8/2021). Saat Taliban terus merangsek mengepung ibu kota Afghanistan, hanya ada satu jalan keluar bagi mereka yang melarikan diri dari perang, yaitu bandara internasional Kabul. (AP/Rahmat Gul)

Taliban kini telah menduduki istana presiden Afghanistan. Sebelumnya, kelompok militan itu merambah Kabul. Di tengah ketegangan atas kekuasaan mereka, sejumlah diplomat asing dan warga negara tersebut berbondong-bondong melarikan diri keluar dengan menumpang pesawat.

Tak terkecuali sang presiden, Ashraf Ghani, yang dikabarkan telah keluar dari Afghanistan ke Tajikistan. 

Sementara itu, misi diplomatik Indonesia justru masih aktif dan belum ada upaya evakuasi seperti perwakilan asing lainnya. 

Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Indonesia mengatakan sudah membuka komunikasi dengan Taliban, dan bahkan sudah mendapat jaminan bagi keamanan kompleks kedutaan dan staf diplomatik Indonesia.

"Komunikasi dengan Taliban merupakan suatu keniscayaan," dan memastikan bahwa Indonesia memang telah membuka komunikasi dengan kelompok gerilyawan itu," kata juru bicara Kemlu T. Faizasyah kepada VOA Senin malam 16 Agustus 2021.

Ditambahkannya, "sudah ada jaminan dari Taliban untuk pengamanan kompleks gedung KBRI dan wisma."

Sebelumnya dalam pernyataan tertulisnya, Kemlu menyatakan "memantau secara dekat perkembangan yang sangat cepat yang terjadi di Afghanistan" dan berharap segera dicapainya penyelesaian politik yang dipimpin dan dilakukan sendiri oleh Afghanistan.

Kemlu juga menyatakan terus melakukan komunikasi dengan semua pihak di Afghanistan dan perwakilan PBB, serta perwakilan asing di negara itu.


Infografis Afghanistan:

Infografis Taliban Rebut Kabul, Afghanistan Genting. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya