Neraca Perdagangan RI Surplus USD 2,59 Miliar pada Juli 2021 Angkat IHSG

Senior Analyst Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta Utama mengatakan, surplus neraca perdagangan ini menjadi katalis positif untuk IHSG.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 18 Agu 2021, 13:08 WIB
Suasana pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (10/2). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau naik, menyusul pengumuman neraca perdagangan Indonesia oleh Badan Pusat Statistik (BPS).

IHSG naik 34,48 poin atau 0,57 persen di level 6.122,39 pada perdagangan sesi pertama hari ini. Sementara BPS mengumumkan neraca perdagangan RI Juli yang surplus USD 2,6 miliar. Nilai ekspor Juli tercatat sebesar USD 17,7 miliar, lebih besar dibandingkan nilai impor USD 15,11 miliar.

Senior Analyst Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta Utama mengatakan, surplus neraca perdagangan ini menjadi katalis positif untuk IHSG.

"Neraca perdagangan yang surplus bisa jadi katalis positif untuk IHSG.Support IHSG terdekat di level 6.042 support 5.950. Resisten pertama di level 6.128, resisten kedua 6.180," ujar Nafan dalam diskusi virtual, Rabu (18/8/2021).

Sementara untuk proyeksi IHSG hingga akhir tahun ada di level 6.880. “Artinya masih ada potensi upside untuk tahun ini,” ia menambahkan.

Selain itu, Nafan menilai pelaku pasar juga masih menanti pengumuman dapat dewan gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) terkait kebijakan suku bunga acuan atau BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR).

“Saya pikir (kebijakan suku bunga acuan) masih tetap dan di sisi lain BI tetap jalankan kebijakan makroprudensial. Saya pikir bisa jadi katalis positif,” kata Nafan.

Dari sisi global, pelaku pasar juga menanti mewanti-wanti kebijakan The Fed terkait tapering atau pengurangan program pembelian aset (quantitative easing/QE).

 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Penutupan IHSG pada Sesi I

Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (16/5). Sejak pagi IHSG terjebak di zona merah. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah ke zona hijau pada penutupan sesi pertama dan investor asing borong saham Rp 1,05 triliun.

Pada penutupan sesi pertama, Rabu (18/8/2021) IHSG naik 0,57 persen ke posisi 6.122,39. Sebelumnya IHSG bergerak di zona merah. Indeks saham LQ45 menguat 1,85 persen ke posisi 868,62. Sebagian besar indeks saham acuan menguat.

Pada sesi pertama, IHSG berada di level tertinggi 6.126,32 dan terendah 6.040,60. Sebanyak 282 saham melemah sehingga menekan IHSG. 206 saham menguat. 143 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan saham 1.022.623 kali dengan volume perdagangan 16 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 9,7 triliun. Investor asing borong saham Rp 1,05 triliun.

Sebagian besar sektor saham menguat. Indeks sektoral saham IDXfinance menguat 1,6 persen, indeks sektoral saham IDXbasic menanjak 1,68 persen dan IDXindustry mendaki 1,46 persen. Sementara itu, indeks sektoral saham IDXtechno turun 4,49 persen, diikuti indeks sektoral saham IDXenergy merosot 1,37 persen dan IDXsiklikal susut 0,70 persen.

 


Top Gainers dan Losers

Karyawan melihat layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Indeks acuan bursa nasional tersebut turun 96 poin atau 1,5 persen ke 6.317,864. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Saham-saham yang menguat antara lain:

-Saham NASA naik 34,83 persen

-Saham REAL naik 34,33 persen

-Saham DIGI naik 24,84 persen

-Saham SIPD naik 24,70 persen

-Saham DFAM naik 21,77 persen

Sedangkan saham-saham yang masuk top losers antara lain:

-Saham SOFA melemah 9,87 persen

-Saham TPMA melemah 7 persen

-Saham DCII melemah 7 persen

-Saham JAST melemah 6,99 persen

-Saham SLIS melemah 6,99 persen

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya