Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) meluncurkan pilot project bengkel konversi kendaraan bermotor dari berbahan bakar minyak (BBM) menjadi bahan bakar listrik. Kementerian Perhubungan pun meminta agar Kementerian ESDM ikut menggandeng bengkel-bengkel kecil dalam program konversi kendaraan listrik.
Direktur Jenderal (Dirjen) Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Budi Setiyadi mengatakan, saat ini banyak bengkel dengan status Usaha Kecil, dan Menengah (UKM) yang perlu mendapat pembinaan dari kementerian ESDM agar bisa turut serta dalam program konversi.
Advertisement
“Kami berharap setelah pilot project bengkel konversi ini harapan kami banyak juga bengkel-bengkel lain yang sifatnya masih UKM bisa dibina lebih lanjut oleh Kementerian ESDM,” kata Budi Setiyadi saat Launching Pilot Project Program di Bogor, Rabu (18/8/2021).
Bengkel-bengkel kecil tersebut masih banyak yang belum memenuhi syarat untuk melakukan konversi kendaraan. “Karena banyak bengkel-bengkel yang tidak punya tenaga listrik, tidak punya peralatan,” katanya.
Hingga saat ini baru ada tiga bengkel yang mengajukan sebagai bengkel konversi. Ia berharap dalam waktu dekat di beberapa kota besar terdapat banyak bengkel-bengkel konversi.
Perluas Bengkel Konversi
Budi mengharapkan, kedepannya dilakukan perluasan konversi sepeda motor dengan memperbanyak bengkel konversi yang bersertifikat sebagaimana yang telah dilakukan di bengkel P3tek saat ini.
Ia juga mengatakan bahwa saat ini sudah ada 112 tipe kendaraan listrik yang beroperasi di Indonesia yang sudah mengajukan uji tipe di balai Ditjen Hubdat Kemenhub. Kemudian, Surat Registrasi Uji Tipe (SRUT) untuk pendaftaran kendaraan bermotor baru sudah ada sebanyak 7585 surat.
“Jadi artinya populasi kendaraan sepeda motor listrik yang sekarang sudah jalan baru mencapai 7.500-an,” katanya.
Ia berharap, bengkel yang diresmikan saat ini, akan menjadi pelopor bengkel konversi dan melakukan pembinaan bengkel-bengkel konversi lainnya.
“Barangkali kita ada sinergi lebih lanjut untuk bisa mengundang bengkel yang UMKM untuk bisa dilakukan pelatihan dan keterampilan skill disini, sehingga juga bisa menyiapkan para generasi muda kita untuk bisa melakukan kegiatan menyangkut konversi ini,” tutup Budi.
Advertisement
Pilot Project Program
Informasi, Pilot Project Program ini sebagai salah satu upaya lanjutan guna mencapai tujuan penggunaan kendaraan listrik sebagai sarana transportasi massal. Pada program ini akan berfokus pada penelitian dan konversi kendaraan bermotor, khususnya roda dua.
Jadi, sepeda motor bertenaga BBM yang sudah habis nilai masa pakainya akan dikonversi menggunakan tenaga listrik. Artinya, badan kerangka kendaraan masih akan digunakan, sementara mesin penggeraknya akan diubah.
Sejauh ini, baru ada dua tipe kendaraan yang dilakukan uji coba untuk dikonversi, yakni jenis automatic dan motor bebek dengan transmisi gigi.
Pada launching program ini, sekaligus dilakukan penyerahan 17 kendaraan operasional yang akan dilakukan konversi. Sejauh ini telah dilakukan konversi terhadap 10 sepeda motor yang lebih dulu telah dikonversi.
Delapan sepeda motor diantaranya telah memiliki sertifikat, sementara dua sepeda motor lainnya masih dalam tahap pengajuan sertifikat ke Kemenhub.