KSP: Diplomasi jadi Jalan Pemerintah Kejar Target Penuhi Kebutuhan Vaksin

Rumadi berharap, tidak adalagi pihak yang menghambat usaha pemerintah dalam program vaksinasi nasional.

oleh Liputan6.com diperbarui 18 Agu 2021, 15:25 WIB
Petugas menyuntikkan vaksin COVID-19 tahap kedua kepada warga lansia di di RPTA Gajah Tunggal, Jakarta Barat, Rabu (21/4/2021). Sementara itu tercatat sebanyak 6.050.732 orang di antaranya telah menjalani vaksinasi dosis kedua atau bertambah 139.811 orang. (Liputan6.com/JohanTallo)

Liputan6.com, Jakarta Tenaga Ahli Utama Kedeputian V Kantor Staf Presiden (KSP) Rumadi Ahmad menegaskan, pemerintah terus bekerja keras mengerahkan semua sumber daya demi mengamankan pasokan kebutuhan vaksin di Indoensia.

Sebab menurut Presiden Jokowi, penanganan melawan Covid-19 tidak akan berhasil jika masih ada ketimpangan vaksinasi.

"Presiden memastikan diplomasi vaksin menunjukkan peran aktif Indonesia untuk ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial," kata Rumadi dalam keterangan tertulisnya, Rabu (18/8/2021).

Rumadi berharap, tidak ada lagi pihak yang menghambat usaha pemerintah dalam program vaksinasi nasional. Dia menegaskan, jika hal itu terjadi maka pemerintah siap bertindak tegas.

"Pemerintah tidak pernah ragu mengambil tindakan terhadap siapa pun yang mengganggu misi ini," tegas Rumadi.

Rumadi meminta, kepada semua pihak untuk tidak membuat berita bohong yang mengadu domba atau melakukan korupsi terhadap bantuan sosial yang dipergunakan untuk melindungi masyarakat dalam menghadapi pandemi Covid-19.

"Secara tegas, Presiden Joko Widodo menyampaikan, tidak ada toleransi sedikit pun terhadap siapa pun yang mempermainkan misi kemanusiaan dan kebangsaan ini," dia memungkasi.


Kejar Target WHO

Vaksinator menyiapkan vaksin COVID-19 dosis ketiga atau booster kepada tenaga kesehatan di RSUD Matraman, Jakarta, Jumat (6/8/2021). Pemberian vaksin dosis ketiga atau booster kepada tenaga kesehatan di Indonesia ditargetkan rampung pada pekan kedua Agustus 2021. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Sementara itu, Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi membahas status vaksinasi Indonesia yang terus mengejar target WHO. Indonesia sedang mengejar target WHO per negara. 

"WHO menargetkan setidaknya 10 persen populasi setiap negara telah divaksinasi per September 2021, 40 persen per akhir 2021, dan 70 persen per pertengahan 2022," jelas Menlu Retno dalam acara Congress of Indonesian Diaspora, Sabtu (14/8/2021). 

Untuk target September, Indonesia termasuk negara yang sudah mencapai target. Menlu Retno berkata sudah ada 80 juta dosis vaksin yang disalurkan di Indonesia. 

"Yang kalau kita hitung per satu dosisnya, berarti setara 28,6 persen total populasi Indonesia," ucap Menlu Retno.

Lebih lanjut, Menlu Retno berkata Indonesia sejauh ini telah mengamankan 185 juta dosis vaksin jadi dan curah. Menlu berkata akan terus berupaya agar keseteraan akses vaksin tercapai, bukan hanya untuk Indonesia, tapi untuk berbagai negara, termasuk di Afrika.

Saat ini, negara-negara berpenghasilan rendah masih kesulitan mendapat vaksin COVID-19. Di Afrika, vaksinasi baru 5,46 persen.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya