Liputan6.com, Jakarta - Rektor Universitas Islam Indonesia Internasional (UIII), Komaruddin Hidayat mempertanyakan keberhasilan penerapan demokrasi liberal untuk menyejahterakan rakyat di Indonesia. Berkaca dari fenomena di China, ia menganggap bahwa demokrasi terpimpin yang diterapkan rezim komunis di negara Tirai Bambu itu terbukti lebih membuat maju negaranya.
"Demokrasi itu pilihan terbaik, tapi demokrasi hemat saya terkoreksi apakah betul? Karena lamban sekali beberapa negara seperti China dan sebagainya yang mereka menggunakan demokrasi terpimpin itu lebih cepat, lebih maju. Sementara demokrasi liberal itu tidak melahirkan pemimpin-pemimpin yang terbaik yang dilayangkan oleh teori demokrasi, baik itu pada Pilkada dan Pemilu," ucap Komaruddin dalam sebuah acara yang digelar secara virtual pada Rabu (18/8/2021).
Advertisement
Menurutnya, ke depannya bangsa Indonesia mesti memikirkan ulang untuk melanjutkan penerapan demokrasi liberal di negeri ini.
"Kita sudah tiga kali menerapkan demokrasi, era Bung Karno, era Pak Harto, sera Reformasi, apakah ini mau diteruskan atau ada cara lain?" ujar dia.
Komaruddin menganggap bahwa partai politik atau parpol merupakan aktor pemegang kunci untuk melakukan perubahan tersebut.
"Karena parpol punya legalitas, punya power untuk melakukan perbaikan perubahan struktur budaya politik di Indonesia, tapi saya belum tahu apakah parpol ada gairah untuk memperbaiki dirinya, untuk menciptakan tokoh-tokoh terbaik sebagaimana yang diharapkan demokrasi," tekan dia.
Demokrasi Pemerataan
Komaruddin juga mengingatkan akan pemerataan dalam pengembangan wilayah. Pasalnya, menurut dia demokrasi bukan melulu soal Pemilu, melainkan pula pemerataan pembangunan di seluruh wilayah Tanah Air.
"Ini yang saya belum lihat pemerintah kita punya roadmap yang jelas, yang bisa jadi panduan ke depan. Kalau ini tidak diantisipasi, saya khawatir lingkungan kita semakin rusak, kemudian pendidikan ekonomi tidak merata," katanya.
Advertisement