Polda Metro Heran Penempelan Stiker Belum Divaksin di Rumah Warga Diributkan

Yusri menanggapi pernyataan Kepala Perwakilan Ombudsman Jakarta Raya, Teguh P. Nugroho, yang menilai penempelan stiker berpotensi terjadinya malaadministrasi.

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 18 Agu 2021, 18:31 WIB
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus heran penempelan stiker "belum divaksin" di rumah-rumah warga dipersoalkan. Padahal, tujuannya untuk mempermudah tenaga kesehatan menyasar penerima vaksin.

"(pemasangan stiker) itu sudah selesai kemarin tanggal 17. Kok, pada baru ribut sekarang," kata dia di Polda Metro Jaya, Rabu (18/8/2021).

Yusri menanggapi pernyataan Kepala Perwakilan Ombudsman Jakarta Raya, Teguh P. Nugroho, yang menilai penempelan stiker berpotensi terjadinya malaadministrasi.

Yusri menegaskan, pemasangan stiker termasuk terobosan untuk mempercepat vaksinasi Covid-19 selain program Vaksinasi Merdeka. Sebagaimana, arahan dari Kapolda Metro Jaya, penerima vaksin Covid dosis pertama di DKI Jakarta pada 17 Agustus 2021 kemarin ditargetkan mencapai 100 persen.

Polda Metro Jaya kemudian mendirikan 687 gerai Vaksinasi Merdeka yang tersebar di 900 RW di wilayah hukum Polda Metro Jaya. Menurut dia, gerai-gerai vaksin ramai dikunjungi masyarakat sejak diluncurkan pada 1 Agustus 2021 hingga sembilan hari kemudian.

"Nah tanggal 1 Agustus 2021 masih ramai nih, tanggal 2 Agustus ramai banget. Tanggal 10 sudah mulai agak sedikit berkurang," ujar dia.

 


Strategi Jangkau Warga

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus. (Liputan6.com/Ady Anugrahadi)

Yusri tak menampik, situasi di gerai Vaksinasi Merdeka semakin hari mulai sepi pengunjung. Menurut dia, itu karena jumlah penerima vaksin sudah mulai sedikit.

"Pertanyaannya? Apakah di RW situ sudah habis orang divaksin? Pasti ada yang tidak berangkat di gerai dong. Kenapa tidak berangkat ke gerai? Ada yang sakit, ada yang kakinya patah," ujar dia.

Yusri menyebut, Polda Metro Jaya mengubah strategi untuk menjangkau lebih banyak penerima vaksin. Mulanya, Polda Metro Jaya menggandeng pengurus RT/RW untuk membantu mendata warga yang belum divaksin. Setelah itu Polda Metro Jaya bersama relawan tinggal menjemput bola.

"Dia (RT) tempelin di depan rumahnya nih. Kalau tidak ada tanda mana rumah yang belum divaksin kan mana bisa. Susah nyarinya. Tapi kalau sudah ada stikernya, jadi mudah," ujar dia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya