Liputan6.com, Jakarta - Anggota Komisi I DPR RI, Dave Laksono meminta pemerintah menggenjot pembangunan infrastruktur telekomunikasi di Tanah Air. Hal itu menyusul pernyataan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani yang memprediksi pandemi Covid-19 akan berubah menjadi endemi pada 2022.
Berbeda dengan pandemi, endemi merupakan penyakit yang berjangkit di suatu daerah atau pada suatu golongan masyarakat tertentu saja. Layaknya ebola di Afrika dan malaria di daerah tropis.
Advertisement
"Yang pasti akan ada perubahan-perubahan dari sisi pelaksanaan kegiatan ekonomi dan pelayanan masyarakat. Sehingga hal-hal yang dahulunya dibuat langsung, akan terus dilakukan secara virtual. Begitu juga dengan pembangunan infrastruktur komunikasi, dan juga dari sisi pelatihan-pelatihannya," kata Dave kepada Liputan6.com, Rabu (18/8/2021).
Pembangunan infrastruktur tersebut penting dilakukan, selain guna memastikan keberlanjutan komunikasi yang selama ini telah dilakukan di saat pandemi, juga agar memaksimalkan sistem pembelajaran jarak jauh (PJJ) bagi anak-anak.
Di samping juga guna meneruskan digitalisasi pada semua pelyanan publik.
"Ecommerce, e-government, e-education juga akan diteruskan. Nah untuk memastikan hal itu berjalan dengan baik, kemampuan baik dari sisi aparat dan masyarakat harus ditingkatkan dan disosialisasikan," kata Dave.
Politikus Partai Golkar itu juga mengingtakan pentingnya peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM).
"Tentunya di sini pembangunan sistem, pembangunan SDM dan juga infrastruktur digital dan infrastruktur perhubungan," ucap Dave menandaskan.
Covid-19 Jadi Endemi
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memprediksi bahwa Indonesia akan memasuki 2022 dengan peralihan pandemi Covid-19 menjadi endemi.
Untuk mengantisipasi hal itu, menurut Sri Mulyani pemerintah pun telah menyiapkan langkah-langkah strategis.
"Kita mungkin melihat di 2022 akan mengalami suatu masa di mana pandemi menjadi endemi," ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers Nota Keuangan di Jakarta, Senin (16/8/2021).
Pernyataan tersebut, kata Sri Mulyani seiring dengan masukan berbagai ilmuwan. Namun demikian, peralihan tersebut harus disertai dengan perluasan vaksinasi serta kepatuhan masyarakat dalam melakukan protokol kesehatan.
"Sesuai dengan pandangan dari berbagai para ilmuwan mengenai apa kemungkinan future dari pandemi ini. Presiden menyampaikan kita akan terus merespon berbagai kondisi dengan kebijakan," katanya.
Advertisement