Liputan6.com, Jakarta Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) meminta maaf terkait tema lomba karya tulis yang menjadi kontroversi. Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa'adi mengapresiasi permintaan maaf yang disampaikan Sekretaris Utama BPIP, Karjono, pada 16 Agustus 2021 itu.
"Permintaan maaf tersebut bentuk sikap responsif dan terbuka BPIP dalam menerima kritik dan masukan dari masyarakat," ujar Zainut di Jakarta, Rabu (18/8/2021).
Advertisement
Dia mengaku menyambut baik inisiatif BPIP menggelar lomba karya tulis. Apalagi, BPIP juga mengajak para santri untuk bisa ikut ambil bagian dalam kompetisi itu.
"Saya sangat mendukung lomba tersebut tetap diadakan dengan tema baru. Ini bisa juga menjadi ajang untuk menggali potensi para santri, sekaligus menumbuhkan rasa nasionalisme dan cinta tanah air," kata Zainut.
Sebelumnya, BPIP meminta maaf atas kegaduhan publik yang ditimbulkan, pasca merilis dua tema lomba penulisan yang berjudul 'Hormat Bendera Menurut Hukum Islam' dan 'Menyanyikan Lagu Kebangsaan Menurut Hukum Islam'.
Ganti Tema
Melalui akun Instagram resmi mereka, tema lomba penulisan tersebut resmi diganti.
"Kami sampaikan terima kasih yang tak terhingga kepada seluruh masyarakat sekaligus permohonan maaf, apabila kegiatan yang kami laksanakan kurang sesuai yang diharapkan," tulis BPIP melalui keterangan resmi mereka, seperti dikutip melalui akun Instagram @bpipri, Senin (16/8/2021).
BPIP menyatakan, tema lomba direvisi dengan tetap mengarusutamakan nilai-nilai Pancasila dalam pengamalan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
"Lomba dalam rangka memperingati Hari Lahir Pancasila atau disebut Bulan Pancasila (Juni- Agustus 2021) dan sekaligus Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke- 76," terang BPIP.
Menyikapi hal tersebut, sekaligus melihat animo calon peserta yang diklaim sudah lebih dari 300 orang, maka lomba Karya tulis akan mengambil dua tema.
Reporter: Intan Umbari Prihatin
Sumber: Merdeka
Advertisement