Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan di masa pandemi covid-19 semua proses pembangunan transportasi harus tetap dijalankan, termasuk pembangunan Kereta Api Bandara Yogyakarta International Airport (YIA) atau KA Bandara YIA yang diperkirakan mulai beroperasi pada September 2021.
“Tetapi kita semua harus move on, semua kegiatan yang sudah diprogramkan itu harus jalan. Contoh kemarin Dirjen ke Yogya memastikan proses perjalanan itu sudah kami selesaikan. Lebih dari Rp 1 triliun uang dikeluarkan,” kata Menhub dalam Talkshow Merdeka Bertransportasi, Rabu (18/8/2021).
Advertisement
Dia menyebut KA Bandara YIA akan mulai dioperasikan pada September 2021. Lantaran saat ini Yogyakarta masih masuk zona merah atau level 4. Sehingga pihaknya menunggu hingga situasi pandemi covid-19 terkendali.
“Pertanyaannya kenapa belum dilakukan operasionalisasi, kita tahu jogja masih merah level 4, tentu kurang nyaman apabila kita resmikan. Insya Allah nanti bulan September Yogya sudah level 3, sehingga kita berkereta api lebih enak dan proses daripada uji cobanya lebih baik,” ujarnya.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Jembatan Simpang Joglo
Lebih lanjut, Menhub juga membahas soal Jembatan Simpang Joglo di Solo. Dimana pihaknya telah berkoordinasi dengan Kementerian PUPR untuk membangun jalan, yang nantinya akan dibangun jembatan kereta api, underpass, dan lintasan jalan untuk mencegah kemacetan.
“Di Solo ada namanya jembatan Simpang Joglo, program kita sudah koordinasi dengan kementerian PUPR disitu akan ada jalan. Sehingga ada jembatan kereta api ada underpass dan ada lintasan jalan, sehingga kemacetan tidak terjadi lagi. Juga terminal tadi kita juga membangun terminal itu sendiri,” ujarnya.
Menhub menegaskan, program pembangunan transportasi yang terus dijalankan agar bisa “Move on” dari pandemi covid-19. Apalagi di momen kemerdekaan, pandemi bukan menjadi halangan untuk terus menjalankan pembangunan.
“Kita melihat kemerdekaan kita yang ke-76 ini memiliki makna yang dalam, karena memang benar Kita terbebas dari penjajahan pahlawan kita telah berjuang, dan kita harus berjuang agar mampu melakukan kegiatan transportasi atau istilahnya merdeka bertransportasi, tetap kita jalankan akan kita lakukan dengan baik,” pungkasnya.
Advertisement