Menengok Semarak HUT ke-76 RI di Papua Lewat Lomba 17 Agustusan

Kemeriahan Hari Kemerdekaan Indonesia ke-76 terasa meriah di seluruh penjuru plosok Tanah Air. Tak terkecuali di Boven Digoel, Papua.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 18 Agu 2021, 20:47 WIB
Seorang peserta menerima hadiah lomba 17 Agustusan di Papua. (Liputan6.com/Muhammad Radityo Priyasmoro)

Liputan6.com, Jakarta - Kemeriahan Hari Kemerdekaan Indonesia ke-76 terasa meriah di seluruh penjuru plosok Tanah Air. Tak terkecuali di Boven Digoel, Papua. Sebuah lomba digelar di depan kantor pemerintahan Dinas Pekerjaan Umum.

Fielda, salah seorang panitia menceritakan, lomba diawali dengan penampilan tari-tarianan khas Bumi Cendrawasih.

"Sejumlah penari terlihat menghias diri mereka dengan angka 76 untuk menyimbolkan usia kemerdekaan Indonesia," tutur Fielda saat menceritakan pengalamannya, Rabu (18/8/2021).

Fielda menggambarkan, kemeriahan acara lomba 17-an tersebut lalu disudahi dengan pose bersama seluruh peserta dan panitia. Tidak lupa, yel-yel teriakkan kemerdekaan diteriakkan dengan lantang.

"Kami warga Papua khususnya masyarakat kabupaten Boven Digoel mengucapkan dirgahayu Republik Indonesia ke-76," bangga Fielda.

Fielda melanjutkan, selain di Boven Digoel, dari pinggir Pantai Nabire, juga digelar upacara bendera oleh warga setempat. Mereka juga menghelat pelbagai lomba 17an mulai dari kelompok muda hingga dewasa.

"Semarak peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-76 berlangsung sangat meriah di tanah Papua. Pasalnya, selain menggelar upacara bendera, warga juga merayakannya dengan lomba 17-an yang dibuat di berbagai lokasi di sana, sambung Fielda.

Ada lagi dari wilayah Nabire. Perlombaan diikuti oleh puluhan warga muda dan dewasa juga asyik melakukan lomba balap karung, tarik tambang dan jenis lomba lainnya.

"Anakg-anak juga antusias anak-anak dengan kegiatan itu," beber Fielda.

 


Lomba Agustusan di Perbukitan Lanny Jaya

Daerah perbukitan Papua di Lanny Jaya, ternyata juga tidak luput dari kemeriahan dan semarak Agustusan. Fielda bercerita, puluhan anak-anak dan remaja mengikuti berbagai lomba yang dibuat, seperti balap karung dan gigit sendok berisi kelereng. Lomba pun diakhiri dengan makan siang bersama dan pembagian hadiah.

Terakhir dari Intan Jaya, lomba 17-an dibuat lebih variatif. Tidak hanya makan kerupuk, tarik tambang, bola Voli, lomba 17-an juga dibuat dengan menggelar kompetisi pembacaan puisi kemerdekaan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya