Liputan6.com, Jakarta - Otoritas Guinea pada Rabu (18/8) mengumumkan telah mengisolasi 58 orang setelah diidentifikasi sebagai kontak dekat seorang perempuan yang tertular virus Ebola.
Dikutip dari AFP, Kamis (19/8/20210 kasus Ebola ditemukan di Pantai Gading selama akhir pekan pada seorang warga Guinea berusia 18 tahun, yang telah melakukan perjalanan melalui jalur darat dari Labe di Guinea.
Advertisement
Itu adalah kasus Ebola pertama yang diketahui di Pantai Gading sejak 1994.
"Di Labe, 58 kontak telah diidentifikasi," kata direktur kesehatan regional, Elhadj Mamadou Houdy Bah, direktur kesehatan regional kepada AFP.
"Kabar baiknya adalah tidak ada dari mereka yang menunjukkan gejala (Ebola) saat ini, semuanya sedang diawasi," tambahnya.
Temuan kasus infeksi di Pantai Gading terjadi hampir dua bulan setelah badan kesehatan PBB (WHO) mengumumkan berakhirnya wabah Ebola kedua di Guinea, yang mulai pada 2020 lalu dan mengakibatkan 12 kematian.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Warga Guinea Kontak Dekat Pasien Ebola Jalani Isolasi di Rumah
Supir yang berkendara bersama pasien itu, ke Abidjan juga teridentifikasi terpapar virus Ebola.
Karena satu-satunya pusat penanganan virus di Labe penuh dengan pasien COVID-19, warga yang berkontak dengan pasien Ebola menjalani isolasi di rumah selama 21 hari, menurut otoritas kesehatan Guinea.
Wabah Ebola dari tahun 2013-2016 menelan 11.300 jiwa di seluruh Afrika Barat, termasuk 2.300 orang di Guinea.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) percaya bahwa jumlah ini telah dikesampingkan.
Pada Selasa (17/8), WHO mengatakan bahwa sembilan kasus kontak Ebola telah diidentifikasi di Pantai Gading, menyusul kasus yang ditemukan di Guinea.
Pasien Ebola asal Guinea kini sedang menjalani perawatan di sebuah rumah sakit di Abidjan, kota terbesar di Pantai Gading.
Petugas kesehatan setempat pun segera melakukan vaksinasi Ebola, termasuk warga di distrik-distrik Abidjan.
Advertisement