4 Bayi Badak Bercula Satu TN Ujung Kulon Belum Punya Nama, Ada Rekomendasi?

Sebanyak 4 anak badak bercula satu yang lahir di Taman Nasional Ujung Kulon sepanjang 2021 belum diberi nama. Ada rekomendasi?

oleh Yandhi Deslatama diperbarui 19 Agu 2021, 06:24 WIB
Anak badak Jawa terekam kamera pemantau di Taman Nasional Ujung Kulon. (dok. Balai TN Ujung Kulon)

Liputan6.com, Pandeglang - Temuan empat ekor anak badak bercula satu sepanjang tahun 2021, menjadi kabar baik bagi Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK). Kini totalnya ada 75 badak jawa yang hidup di Taman Nasional Ujung Kulon.

Terbaru, dua ekor anak badak bercula satu diketahui menjadi penghuni hutan Taman Nasional Ujung Kulon usai tertangkap kamera trap, yang dipasang tim monitoring di bulan April-Juni 2021. Anak badak bercula satu terpantau hidup di sekitar resort Karangranjeng, Cibandawoh, Cibunar, dan Handeuleum, yang memang menjadi habitat alaminya.

"Gambarnya tertangkap di Semenanjung Ujung Kulon. Jadi itu hasil identifikasi, jadi tiap bulan itu chipnya di kamera trap itu diambil dan disetorkan terus kita identifikasi. Dan dalam identifikasi itu tertangkap adanya populasi baru, dua ekor," kata Kepala Sub Bagian (Kasubag) Tata Usaha (TU) Balai Taman Nasional Ujung Kulon, Dudi Mulyadi, Rabu (18/8/2021).

Polulasi hewan eksotis bernama latin Rhinoceros Sondaicus kini semakin banyak. Sebelumnya, terpantau dua ekor anak badak lahir terpantau kamera trap pada Maret 2021.

 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Simak juga video pilihan berikut ini:


Belum Diberi Nama

Dari 75 ekor badak yang hidup di Ujung Kulon, 43 ekor jantan dan 33 nya betina. Kemudian, ada 68 ekor dewasa dan 7 lainnya masih anak-anak.

"Ini kelahiran kedua di tahun 2021, setelah kelahiran dua ekor anak Badak Jawa bulan Maret lalu. Ini jadi kabar gembira buat kita di momen peringatan HUT RI ke-76 ini," ujarnya.

Empat ekor anak badak yang baru ditemukan pada 2021 belum diberi nama oleh Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Balai TNUK akan menyodorkan nama badak jawa itu ke KLHK untuk diresmikan.

Kelahiran empat ekor badak itu, menurut Dudi, membuat Balai TNUK semakin semangat untuk terus melestarikan badak langka di dunia itu.

"Harapannya kita tetap eksis mempertahankan dan tentu meningkatkan populasi Badak Jawa. Semoga peningkatan sarana prasaran di Taman Nasional Ujung Kulon juga selalu baik, sehingga bisa optimal digunakan di lapangan," ujarnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya