Liputan6.com, Jakarta Presiden Jokowi menggunakan pesawat Kepresidenan Boeing Business Jet (BBJ) 2 yang telah dicat merah putih untuk kunjungan kerja ke Provinsi Jawa Timur, Kamis (19/8/2021).
Adapun pengecatan pesawat tersebut sebelumnya menuai polemik karena memakan biaya yang fantastis.
Advertisement
Berdasarkan siaran pers Sekretariat Presiden, Jokowi lepas landas ke Jawa Timur menggunakan Pesawat Kepresidenan Indonesia-1 dari Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma Jakarta, sekitar pukul 08.00 WIB.
Ini kemunculan perdana setelah pesawat Kepresidenan ini dicat ulang dari warna biru putih menjadi merah putih.
Jokowi sendiri direncanakan meninjau vaksinasi Covid-19 bagi pelajar di SMPN 3 Mejayan, Kabupaten Madiun. Kemudian, dia diagendakan menuju Gang Kampung Pesilat, Kelurahan Krajan, Kecamatan Mejayan, Kabupaten Madiun.
Di lokasi itu, Jokowi akan meninjau pelaksanaan vaksinasi Covid-19 door to door atau dari rumah ke rumah bagi masyarakat.Siang harinya, dia akan memberikan pengarahan kepada Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) se-Provinsi Jawa Timur di Pendopo Ronggo Djoemeno, Kabupaten Madiun.
Terakhir, dia akan mengunjungi pabrik pengolahan porang milik PT Asia Prima Konjac serta melakukan _groundbreaking_ perluasan pabrik. Jokowi akan kembai ke Jakarta pada sore harinya, usai rangkaian acara selesai.
Munculkan Polemik
Sebelumnya, Pengamat Penerbangan Alvin Lie yang mengkritik pesawat Kepresidenan telah berganti warna menjadi merah putih. Dia menilai bahwa pengecetan ulang pesawat merupakan bentuk foya-foya.
Alvin Lie mengungkap biaya pengecetan ulang pesawat Kepresidenan B737-800 yang sangat fantastis. Jumlahnya mencapai USD 100 ribu sampai USD 150 ribu atau sekitar Rp 1,4 miliar hingga Rp 2,1 miliar.
Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono membenarkan bahwa biaya pengecatan pesawat Kepresidenan-1 sekitar Rp 2 miliar. Dia menjelaskan pesawat Kepresidenan-1 atau BBJ 2 dicat ulang ada beberapa bagian cat pesawat yang sudah terkelupas.
"Mengenai cat, memang sekalian diperbarui karena sudah waktunya untuk diperbarui," ucap Heru kepada wartawan, Selasa 3 Agustus 2021.
"Ada beberapa bagian yang sudah terkelupas," sambungnya.
Dia menyebut pesawat Kepresidenan-1 sudah memasuki usia tujuh tahun yang secara teknis memang harus memasuki perawatan besar yakni, overhaul. Heru menyampaikan perawatan pesawat ini diperlukan untuk keamanan penerbangan.
Menurut dia, pemilihan warna pesawat ini disesuaikan dengan bendera Indonesia dan untuk menyambut HUT ke-76 Kemerdekaan RI. Sebetulnya, pengecetan pesawat Kepresidenan-1 sudah direncanakan sejak 2019 untuk perayaan HUT ke-75 Kemerdekaan RI 2020.
Proses pengecatan sendiri merupakan pekerjaan satu paket dengan Heli Super Puma dan Pesawat RJ. Namun, kata Heru, pesawat BBJ 2 belum memasuki jadwal perawatan rutin pada 2019 lalu. Sehingga, yang dilaksanakan pengecatan terlebih dahulu adalah Heli Super Puma dan pesawat RJ.
"Perawatan rutin memiliki interval waktu yang sudah ditetapkan dan harus dipatuhi, sehingga jadwal perawatan pesawat ini harus dilaksanakan dengan tepat waktu," ujar Heru.
Advertisement