Rupiah Melemah Menanti Kebijakan Stimulus The Fed

Rupiah dibuka di angka 14.410 per dolar AS, melemah jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya.

oleh Liputan6.com diperbarui 19 Agu 2021, 10:41 WIB
Ilustrasi dana BLT

Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) melemah pada perdagangan Kamis ini. Rupiah berpotensi terus melemah dipicu ekspektasi pelaku pasar terhadap bank sentral Amerika Serikat The Fed yang diperkirakan akan melakukan penarikan stimulus atau tapering.

Mengutip Bloomberg, Kamis (19/8/2021), rupiah dibuka di angka 14.410 per dolar AS, melemah jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di angka 14.372 per dolar AS. Menjelang siang, rupiah terus melemah ke level 14.412 per dolar AS.

Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 14.400 per dolar AS hingga 14.412 per dolar AS. Jika dihitung dari awal tahun, rupiah melemah 2,56 persen.

Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis berpotensi melemah dipicu ekspektasi pelaku pasar terhadap bank sentral Amerika Serikat The Fed yang diperkirakan akan melakukan penarikan stimulus atau tapering.

"Rupiah mungkin bisa melemah terhadap dolar AS hari ini karena pasar kembali mengantisipasi kemungkinan tapering di akhir tahun ini," kata Pengamat Pasar Uang Ariston Tjendra dikutip dari Antara, Kamis (19/8/2021).

Setelah notulen rapat kebijakan moneter The Fed dirilis dini hari tadi, dolar AS terlihat menguat terhadap mata uang utama dunia dan mata uang regional.

Dari notulen tersebut, pasar melihat ada kemungkinan The Fed mulai mengurangi kebijakan pembelian obligasi mulai tahun ini.

"Ini artinya likuiditas dolar mulai ditarik dari pasar keuangan dan bisa mendorong penguatan dolar AS," ujar Ariston.

Selain itu, lanjut Ariston, tekanan terhadap rupiah juga bisa dari kekhawatiran pasar terhadap kenaikan kasus COVID-19 di dunia akibat varian delta yang kurvanya belum ada tanda penurunan.

"Namun di sisi lain, surplus neraca perdagangan RI bulan Juli yang di atas 2 miliar dolar AS mungkin bisa menahan pelemahan nilai tukar rupiah hari ini," kata Ariston.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Kasus Covid-19

Petugas jaga mengecek data pasien COVID-19 yang dibawa petugas medis di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta, Kamis (10/9/2020). Pemerintah menyiapkan 2.700 tempat tidur di RSD Wisma Atlet untuk merawat pasien COVID-19 dengan kondisi sedang dan ringan. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Terkait pandemi, jumlah kasus harian COVID-19 di Indonesia terus menurun di mana pada Rabu (18/8) mencapai 15.768 kasus sehingga total jumlah kasus terkonfirmasi positif COVID-19 mencapai 3,91 juta kasus.

Jumlah kasus meninggal akibat terpapar COVID-19 mencapai 1.128 kasus sehingga totalnya mencapai 121.141 kasus.

Sementara itu, jumlah kasus sembuh bertambah sebanyak 29.794 kasus sehingga total pasien sembuh mencapai 3,44 juta kasus. Dengan demikian, total kasus aktif COVID-19 mencapai 343.203 kasus.

Ariston mengatakan rupiah hari ini akan bergerak melemah ke kisaran Rp14.400 per dolar AS dengan support di kisaran Rp14.360 per dolar AS.

Pada Rabu (18/8) kemarin, rupiah ditutup stagnan atau sama dengan posisi penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.373 per dolar AS. 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya