6 Kapal Pelni Disiapkan untuk Isolasi Terpusat, di Mana Saja Lokasinya?

Pemerintah telah menyiapkan enam kapal milik PT Pelni (Persero) sebagai fasilitas isolasi terpusat (isoter)

oleh Andina Librianty diperbarui 19 Agu 2021, 13:00 WIB
Isolasi terpusat di kapal PELNI (dok: Kemenhub)

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah telah menyiapkan enam kapal milik PT Pelni (Persero) sebagai fasilitas isolasi terpusat (isoter). Saat ini, satu yang sudah beroperasi sejak 2 Agustus 2021 adalah KM Umsini di Makassar, Sulawesi Selatan.

Lima kapal lain adalah KM TataMailau untuk wilayah Bitung dan Minahasa Utara, KM. Sirimau untuk wilayah Sorong, KM Tidar di Jayapura, KM Bukit Raya di Medan, dan KM Lawit di Lampung.

"Sampai saat ini, ada 6 kapal yang sudah dikirim," kata Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Kementerian Perhubungan, Mugen Sartoto, dalam konferensi pers pada Kamis (19/8/2021).

Mugen mengatakan untuk di Bitung, Sorong, Jayapura, dan Medan saat ini sedang dalam proses persiapan. Kemungkinan semuanya sudah siap menerima pasien isolasi pada Jumat 20 Agustus 2021.

"Jadi mulai kemarin dan hari ini, mereka terus mempersiapkan perlengkapan di atas kapal. Untuk Lampung memang masih sedang dalam proses kerja sama, dan baru dua hari lalu masuk permohonan dari Bangka Belitung dan Manggarai Barat," jelasnya.

Ditambahkan Direktur Utama PT Pelni, Insan Purwarisya L. Tobing, seluruh kapal yang digunakan untuk isolasi terpusat ini adalah yang port stay. Dari data, ada 10 kapal Pelni yang saat ini dalam kondisi port stay.

"Policy kami dalam port stay kapal adalah kapal yang tidak ada muatan kontainer. Karena meski jumlah penumpang sedikit, kami tetap berusaha membawa kontainer yang muatannya pada umumnya bahan pokok dari Pulau Jawa ke luar, dan utamanya ke arah timur seperti Sulawesi, Maluku dan Papua," tutur Insan.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Kapasitas

kapal pelni jadi tempat isoman. Foto: dok Merdeka.com/antara

Untuk kapasitasnya, kata Insan, pihaknya mengikuti arahan surat edaran Dirjen Perhubungan Laut yakni kapasitas penumpang 50 persen.

"Untuk kapasitas, sesuai surat edaran Dirjen Perhubungan Laut, saat kami operasional biasa itu penumpang masih dibatasi 50 persen. Sehingga saat kapal digunakan untuk isoter, kami juga usul penggunaannya maksimal 50 prsen," katanya.

Kapasitas untuk KM. Sirimau sebanyak 449 pasien dan 11 tenaga kesehatan (nakes), dengan 460 tempat tidur. Kapasitas KM Bukit Raya adalah 450 pasien, 13 nakes, dan 463 tempat tidur.

Kemudian KM Tatamailau untuk 448 pasien, 10 nakes, dan 458 tempat tidur. KM Lawit untuk 419 pasien, 18 nakes, dan 437 tempat tidur.

KM Umsini disediakan untuk 785 pasien, 64 nakes, dan 848 tempat tidur. Lalu KM Tidar untuk 873 pasien, 56 nakes, dan dilengkapi 929 tempat tidur.

Kapal yang digunakan untuk isolasi terpusat ini merupakan bagian dari Public Service Obligation (PSO) PT Pelni. Komponen pembiayaan dalam isolasi terpusat ditanggung oleh Kementerian Perhubungan, Pemerintah Daerah, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPPB), Pelni, dan Kementerian Kesehatan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya