Transparan, Publik Bisa Akses Stok Vaksin COVID-19

Kemenkes menyediakan informasi ketersediaan stok vaksin COVID-19 secara transparan yang bisa diakses publik.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 19 Agu 2021, 18:46 WIB
Petugas menyiapkan vaksin warga dengan jemput bola di salah satu masjid di Jakarta (31/07/2021). Vaksin jemput bola untuk 1000 warga Jakarta selama tiga hari pada 28, 31 Juli 2021 dan 1 Agustus 2021 digelar untuk mempercepat target vaksinasi pemerintah. (Liputan6.com/Pool/BSI)

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Kesehatan menyediakan informasi ketersediaan stok vaksin COVID-19 secara transparan yang bisa diakses publik. Informasi tersebut dapat diakses melalui situs https://vaksin.kemkes.go.id/#/alokasi_vaksin.

Chief Data Transformation Office Kementerian Kesehatan RI Setiaji menerangkan, data transparan ketersediaan stok vaksin COVID-19 sekaligus menjadi pelengkap informasi soal cakupan vaksinasi yang sudah ada.

"Ketika membuka situs vaksin Kemenkes, ada kotak di bagian atas 'Stock Vaksin.' Ini baru saja kami tambahkan untuk menginformasikan ketersediaan vaksin di masing-masing wilayah. Data juga berisikan mengenai kecepatan vaksin rata-rata selama seminggu terhadap vaksinasi," terang Setiaji saat temu media Update Informasi Ketersediaan Vaksin di Web Vaksin Publik, Kamis (19/8/2021).

"Hal inilah yang digunakan untuk melakukan estimasi persediaan vaksin hingga berapa hari untuk vaksinasi. Kami sediakan dalam bentuk visualisasi peta dan keberadaan indikator untuk bisa mengetahui secara tepat."

Keberadaan indikator vaksin COVID-19 yang dimaksud berupa estimasi sisa hari stok vaksin yang akan digunakan, apakah pasokan vaksin di suatu daerah kurang dari 7 hari, 7-10 hari, 10-14 hari dan lebih dari 14 hari.

"Ini bisa menjadi alat perencanaan dan menjadi alat monitoring oleh publik terkait ketersediaan vaksin di masing-masing provinsi atau pun kabupaten/kota," lanjut Setiaji.

 

** #IngatPesanIbu 

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua


Informasi Penerimaan dan Jumlah Vaksin yang Disalurkan

Petugas kesehatan menyuntikkan vaksin COVID-19 kepada guru di dalam ruang kelas SDIT Al Muhajirin, Depok, Selasa (18/5/2021). Sebanyak 2.000 guru di wilayah Depok divaksinasi dalam rangka persiapan kegiatan pembelajaran tatap muka pada tahun ajaran baru Juli mendatang. (merdeka.com/Arie Basuki)

Melalui informasi ketersediaan stok vaksin COVID-19 di situs https://vaksin.kemkes.go.id/#/alokasi_vaksin, publik dapat memantau jumlah ketersediaan vaksin hingga satuan terkecil, yakni kabupaten/kota dan berdasarkan provinsinya.

Informasi stok vaksin, menurut Setiaji, merupakan data dari hasil input daerah dan distribusi vaksin oleh Kemenkes. Informasi juga berisikan penerimaan dan jumlah vaksin disalurkan ke masing-masing kabupaten/kota provinsi.

"Kemudian juga berkaitan dengan pemakaian, yaitu yang didapatkan dari hasil vaksinasi di masing-masing kabupaten/kota serta apa namanya cakupannya," katanya.

"Kita juga bisa melakukan filtering berdasarkan estimasi data. Kemudian juga berdasarkan provinsi atau kabupaten/kotanya, yang nanti akan ditampilkan peta dari masing-masing wilayah tersebut. Jadi, kita bisa fokus berdasarkan informasi apa yang ingin ditampilkan."


Informasi Stok Vaksin COVID-19 Bersifat Dinamis

Warga saat divaksin di sentra vaksinasi Covid-19 GSG Istana Kana Cikampek, Sabtu (14/08/2021). Sebanyak 7.500 pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dan masyarakat ber KTP Kabupaten Karawang mendapatkan suntikan vaksin Covid-19 yang digelar hingga 15 Agustus. (Liputan6.com/HO/Ading)

Setiaji menekankan, akses informasi ketersediaan vaksin COVID-19 bersifat publik. Namun, pada bagian bawah keterangan tercatat Disclaimer.

"Ada disclaimer bahwa data ini bersifat dinamis. Data ini tergantung juga dari hasil input, khususnya dari fasilitas kesehatan yang terkait dengan ketersediaan ataupun stok yang ada di masing-masing kabupaten kota ataupun provinsi," lanjutnya.

Secara rinci, disclaimer berbunyi:

Data COVID-19 bersifat dinamis. Kementerian Kesehatan menampilkan data berdasar informasi yang disampaikan ke Kementerian Kesehatan dari data KPC-PEN dan SMILE.

Data harus dianggap bersifat provisional (sementara) dan sewaktu-waktu dapat diubah oleh pihak yang membagikan atau melaporkan data COVID-19 dengan Kementerian Kesehatan.

Data Pemakaian Vaksin tergantung kepada pelaksanaan input data oleh FASKES di SMILE dan P-CARE, bila input data oleh FASKES tidak dilaksanakan secara rutin dan lengkap akan berpengaruh pada perkiraan stok Dosis vaksin dan Estimasi Sisa hari dari Stok Vaksin dan Ketepatan waktu Data secara keseluruhan.


Infografis Jangan Ragu, Vaksin Covid-19 Aman untuk Ibu Menyusui

Infografis Jangan Ragu, Vaksin Covid-19 Aman untuk Ibu Menyusui. (Liputan6.com/Niman)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya