UEFA Diminta Benahi Protokol usai Christian Eriksen Ambruk di Lapangan

Pasca kejadian ambruknya Christian Eriksen di lapangan dalam laga Denmark kontra Finlandia di Euro 2020, UEFA diminta untuk membenahi protokol

oleh Liputan6.com diperbarui 19 Agu 2021, 17:20 WIB
Christian Eriksen - Gelandang yang diboyong Inter Milan dari Tottenham Hotspur dengan biaya 27 juta euro itu awalnya sempat kesulitan beradaptasi. Namun pemain Timnas Denmark itu perlahan-lahan mampu menunjukkan kemampuannya dan mencjadi salah satu andalan Conte di lini tengah. (AP/Gregorio Borgia)

Liputan6.com, Jakarta - Penjaga gawang Finlandia Lukas Hradecky mempertanyakan upaya UEFA dalam menangani insiden pasca ambruknya pemain Denmark Christian Eriksen di lapangan pada Euro 2020. Kala itu, Eriksen sempat berhenti bernapas sebelum akhirnya mendapat pertolongan dari tim medis.

Semua orang menyaksikan betapa terguncangnya kapten Denmark Simon Kjaer saat melihat rekan setimnya. Hal ini seolah menjadi sinyal yang memaksa UEFA untuk melakukan perbaikan protokol kesehatan.

Eriksen ambruk pada pertandingan pembuka Grup B Piala Eropa antara Denmark melawan Finlandia yang diselenggarakan pada 12 Juni lalu. Staf medis Denmark masuk untuk mengembalikan kesadaran sang gelandang.

Eriksen akhirnya berhasil terjaga dan pulih sepenuhnya di rumah sakit, sementara Timnas Denmark dan Finlandia sepakat untuk kembali melanjutkan permainan beberapa jam setelah peristiwa berlangsung.

Meski demikian, Hradecky menilai kedua kubu seharusnya diberi lebih banyak waktu untuk memproses peristiwa mengguncangkan seperti itu. Ia juga bersikeras bahwa keputusan melanjutkan permainan idealnya tak dibebankan pada pemain.


Protokol Jelas

Kabar baik datang dari kondisi Christian Eriksen. Dokter yang menangani Eriksen mengindikasikan kondisi sang playmaker sudah membaik bahkan saat Eriksen dibawa keluar lapangan. (Foto: AP/Pool/Friedemann Vogel)

Lebih lanjut, Hradecky menilai bahwa UEFA harusnya memiliki protokol jelas terkait hal-hal yang harus dilakukan ketika insiden serupa terjadi di lapangan. Protokol ini dinilai bakal membantu semua pihak yang terlibat.

“Semua orang melihat, misalnya, bahwa Simon Kjaer masih benar-benar terkejut. Harus ada protokol jelas mengenai hal yang harus dilakukan dalam insiden seperti itu, ungkapnya kepada Goal dan SPOX, seperti dilansir dari Goal.com.

“Itu akan sangat membantu semua orang yang terlibat. Tidak boleh ada kasus di mana pemain yang trauma justru harus memikirkan apa yang perlu terjadi. Sepak bola itu tentang manusia, dan kasus ini sekali lagi telah menunjukkannya. Jadi kami perlu aturan jelas yang mengedepankan perspektif manusia dibanding komersial,” sambungnya.


Hradecky: Itu Mengerikan

Insiden Christian Eriksen yang tiba-tiba jatuh tak sadarkan diri, mewarnai drama perhelatan Piala Eropa tahun ini. Akhirnya Eriksen dapat sadarkan diri dan dilarikan ke rumah sakit. Dikabarkan bahwa dirinya terkena serangan jantung. (Foto: AFP/Pool/Jonathan Nackstrand)

Kiper Bayer Leverkusen ini mengungkapkan reaksinya soal insiden pingsannya Christian Eriksen. Ia juga memberikan apresiasi kepada Simon Kjaer secara khusus dan anggota Timnas Denmark secara umum atas upaya yang mereka lakukan kala itu.

“Itu (insiden) mengerikan. Situasinya sendiri terlihat asing. Terlepas dari jarak saya dengan (lokasi) kejadian, saya segera menyadari bahwa itu merupakan hal serius,” ungkap Hradecky.

“Christian benar-benar hilang (tak sadarkan diri). Anda tidak akan siap menghadapi (situasi) itu dan tidak akan tahu apa yang harus dilakukan di tengah situasi tersebut,” ujarnya menambahkan.


Keputusan yang Salah

Sejalan dengan pendapat Hradecky, kepala pelatih Denmark Kasper Hjulmand juga menilai keputusan menawarkan dua skenario kepada para pemain adalah hal yang salah. Melansir Goal.com, Hjulmand mengaku pemainnya diberi pilihan untuk melanjutkan pertandingan pada malam yang sama atau pada siang keesokan harinya.

“Saya pikir itu adalah keputusan yang salah untuk membuatnya menjadi dua skenario. Itu sangat sulit bagi para pemain. Saya merasa bahwa kami seharusnya tak kembali bermain dan merupakan hal salah untuk membiarkan pemain memutuskan,” ujarnya dalam konferensi pers pasca pertandingan, seperti dikutip dari Goal.com.

Di sisi lain, usai menjalani sejumlah tes di rumah sakit, para dokter mengonfirmasi bahwa Eriksen memang mengalami serangan jantung. Sang gelandang sempat dipasangi alat pacu jantung sebelum dipulangkan.

Eriksen juga dikabarkan telah kembali ke Italia bersama klubnya Inter pada awal Agustus dan tengah menjalani program rehabilitasi ekstensif. Namun, belum dapat dipastikan apakah sang pemain dapat melanjutkan kariernya dalam waktu dekat.

 

Penulis: Melinda Indrasari

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya