Liputan6.com, Jakarta Tanda pandemi COVID-19 berubah menjadi endemi, salah satunya kekebalan masyarakat terhadap virus Corona meningkat. Kekebalan ini pun diperoleh dari ketercapaian vaksinasi COVID-19 yang menyasar 70 persen populasi penduduk suatu negara.
Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito menerangkan, endemi dapat digambarkan sebagai sebuah situasi ketika kondisi kasus COVID-19 lebih terkendali. Prediksi pandemi COVID-19 dari survei yang dilakukan oleh Nature terhadap 100 ahli imunologi, virologi, dan peneliti penyakit menular.
Baca Juga
Advertisement
Bahwa 89 persen di antaranya sepakat, virus Corona COVID-19 akan tetap hidup bersama dengan kita sebagai sebuah endemi.
"Namun, bukan berarti virus hilang sepenuhnya. Hal-hal yang dapat mengindikasikan pandemi telah bertransisi menjadi endemi, jika kekebalan masyarakat meningkat terhadap virus," terang Wiku di Media Center COVID-19, Graha BNPB, Jakarta, Kamis (19/8/2021).
"Ini seiring dengan akselerasi vaksinasi maupun infeksi alamiah. Sehingga angka perawatan dan kematian pun menurun."
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua
Harapan COVID-19 Jadi Endemi dapat Segera Tercapai
Untuk mencapai endemi COVID-19, pemerintah dan seluruh elemen masyarakat perlu bekerja sama. Kebijakan pemerintah, seperti pembatasan mobilitas dan program vaksinasi COVID-19 dapat didukung masyarakat.
Walau begitu, Wiku Adisasmito tidak menyebut secara pasti kapan pandemi COVID-19 di Indonesia dapat tercapai.
"Dengan instrumen pengendalian saat ini berupa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), 3M (memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, jaga jarak), 3T (testing, tracing, treatment), dan vaksinasi di tiap kabupaten kota, diharapkan kondisi tersebut (endemi) segera tercapai," jelasnya.
"Tentu dengan syarat, kolaborasi pemerintah dan masyarakat harus bisa mensukseskan kebijakan yang telah ada, agar efektif dan signifikan hasilnya."
Advertisement