Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Luar Negeri Indonesia (Kemlu) memperingati ulang tahun yang ke-76 pada 19 Agustus dengan meluncurkan program bertajuk "Diplomat Peduli".
Mengutip laman Kemlu, Jumat (20/8/2021), program tersebut bertujuan untuk menyalurkan kepedulian sosial para diplomat Indonesia untuk meringankan beban orang-orang yang terdampak pandemi COVID-19.
Advertisement
Melalui program tersebut, telah didistribusikan 3.000 paket sembako, masker, dan vitamin kepada masyarakat yang memerlukan di wilayah Jakarta.
Kegiatan “Diplomat Peduli" ini bukan untuk pertama kalinya dilakukan selama pandemi.
“Untuk kesekian kalinya, pada hari ini Kemlu dan para diplomat Indonesia kembali peduli, kembali berbagi. “Diplomat Peduli" inilah yang harus terus kita tanamkan dan patrikan," kata Menlu RI pada acara peringatan HUT ke-76 Kemlu bertajuk “Dialog Kemerdekaan: Bagimu Negeri,“ yang diselenggarakan secara virtual Kamis 19 Agustus.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Jembatan Diplomasi
Selain itu, bersama dengan Jakarta Ambassadors' Golf Association, Kemlu juga telah membangun “Jembatan Diplomasi", yang terletak di Desa Panjaratan, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan. Jembatan lama telah rusak akibat bencana banjir dan longsor yang terjadi pada Januari 2021.
Menlu menyampaikan penghargaan atas solidaritas yang ditunjukkan oleh para diplomat Indonesia, baik yang sedang bekerja dari tanah air, maupun yang sedang bertugas di seluruh penjuru dunia.
Dalam sambutannya, Menlu menggarisbawahi pentingnya adapt and adjust pelaksanaan diplomasi Indonesia sehingga kerja diplomasi relevan dengan tuntutan kepentingan nasional dan dirasakan manfaatnya bagi rakyat Indonesia. Diplomasi Indonesia juga terus bergerak untuk menciptakan stabilitas, perdamaian dan kesejahteraan dunia.
“Sudah tidak saatnya para diplomat Indonesia bekerja business as usual. Kerja diplomat harus merupakan bagian dari solusi, baik solusi untuk tantangan yang dihadapi Indonesia maupun solusi untuk menghadapi tantangan dunia," kata Menlu.
Tantangan utama saat ini adalah pandemi COVID-19. Dalam konteks ini, Diplomasi Indonesia bekerja untuk mengamankan pasokan vaksin bagi masyarakat Indonesia dan menjaga keseteraan vaksin bagi semua negara.
Advertisement
Menlu Retno Soroti Keketuaan Indonesia di G20 dan ASEAN
Menlu juga menyoroti keketuaan Indonesia di G20 tahun 2022 dan keketuaan Indonesia di ASEAN tahun 2023.
“Semua upaya kita harus kita padukan agar Kemlu dapat berkontribusi secara maksimum dalam mensukseskan presidensi Indonesia di G20 dan Keketuaan Indonesia di ASEAN pada 2023," kata Menlu.
“Sebagai salah satu negara pendiri ASEAN, Indonesia memiliki tanggung jawab untuk menjadikan ASEAN benar-benar Asosiasi yang people-oriented, tetap relevan, menjadikan ASEAN sebagai motor bagi perdamaian, stabilitas dan kesejahteraan Kawasan, dan menjadikan ASEAN terus menjalankan rule of law, good governance, prinsips demokrasi dan constitutional government," imbuh Menlu.
Di akhir sambutannya, Menlu Retno menekankan pentingnya sikap positif dalam bekerja. “Semua tugas diplomasi dan politik luar negeri akan dapat dijalankan secara optimal apabila kita solid, bersatu, dan terus menggunakan energi positif. Insyaallah kita akan dapat berkontribusi untuk menciptakan Indonesia yang tangguh dan terus tumbuh. Sekali lagi selamat ulang tahun ke-76 Kementerian Luar Negeri," pungkas Menlu.
Acara peringatan HUT ke-76 Kemlu juga menyelenggarakan talk show bertema “Bagimu Negeri", menghadirkan peraih medali emas Olimpiade Tokyo 2021, Greysia Polii dan Apriyani Rahayu, dan legenda bulu tangkis Indonesia yang juga peraih medali emas Olimpiade Barcelona 1992, Susi Susanti pada sesi 1 berjudul “Medali untuk Negeri."
Sementara itu, talkshow sesi 2 bertema “Inovasi untuk Negeri" menghadirkan diaspora Indonesia, yaitu peneliti vaksin AstraZeneca Indra Rudiansyah, pemegang hak paten AstraZeneca Carina Citra Dewi Joe, dan peneliti vaksin di Osaka, Jepang, David Chen.